Monday, January 14, 2013

Gerakan Seribu untuk Warga Miskin Bantul


Begitu banyak proposal permintaan bantuan masuk ke Pemerintaj Kabupaten Bantul sehingga menuntut kreativitas Bupati untuk mencarikan jalan keluar. Salah satunya Bupati Bantul Sri Suryawidati mengimbau sekitar 12 ribu orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyisihkan uang seribu rupiah setiap pekan. Dana itu akan digunakan untuk membantu siswa miskin dan warga miskin.
“Ini gerakan seribu per pekan. Tapi, kami masih pikirkan siapa pengelolanya, Korpri, Koperasi Pegawai Negeri atau Bazda (Badan Amil Zakat Daerah),” ujar Bupati Bantul Sri Suryawidati belum lama ini.

Mekanisme itu, demikian penjelasan Bupati Sri Suryawidati, dapat menjadi solusi bagi banyak warga miskin yang biasanya tidak memahami mekanisme pemberian bantuan pemerintah melalui proposal dan masa pencairannya memakan waktu berbulan-bulan. “Banyak warga miskin butuh dana mendadak. Jadi dana hasil sumbangan tadi bisa jadi talangan dulu,” katanya.

Gagasan itu muncul lantaran banyak sekali proposal permintaan bantuan masuk ke Pemerintah Kabupaten Bantul. Kepala Dinas Sosial Bantul, Machmudi, mengungkapkan untuk masa pencairan 2012 sudah masuk sekitar 10 ribu proposal permintaan bantuan di bidang pendidikan dan 4.000 proposal bantuan kesehatan.

Pada periode realisasi anggaran 2011 lalu, dia menerangkan, total tercairkan Rp14 miliar dana bantuan sosial di sektor kesehatan, pendidikan, dan kalangan penyandang masalah sosial.

Wakil Ketua Badan Anggaran DPRD Bantul, Arif Haryanto, menambahkan bahwa pada APBD 2012 dianggarkan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) senilai Rp6 miliar. Targetnya untuk membiayai 150 ribu warga miskin. Ini realistis mengingat 400 ribu warga miskin lainnya sudah mendapat pembiayaan kesehatan dari pemerintah pusat dan pemerintah provinsi berupa Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Sosial (Jamkesos).

Sementara
untuk Bantuan Layanan Kesehatan, papar Arif, dianggarkan Rp1,5 miliar yang diperuntukkan buat membiayai bantuan yang proposalnya sudah masuk Dinas Sosial pada tahun 2011. Kemudian dana bantuan pendidikan dianggarkan Rp685 juta dengan asumsi ada proposal yang masuk sebanyak 1.500 lembar.

No comments:

Post a Comment