Tuesday, April 8, 2014

Kelembutan, Tangisan dan Rasa Takut


Dari Muhamad bin al-Husain bahwa seorang sahabatnya dari Bashrah bercerita kepadanya, "Muthi'ah menangis selama 40 tahun. Lalu dia dicaci karena banyaknya menangis.” Muthi’ah mengucap, "Aku akan tetap menangis sampai aku tahu bagaimana keadaanku di sisi Allah SWT?"
Muhamad bin al-Husain mengatakan, "Kami mendatangi Muthi'ah di daerah al-Jaban di Bashrah. Kami mengingat kebaikannya tetapi kami kurang paham apa yang dia ucapkan karena dia banyak menangis. Ketika kami melihat itu, kami keluar dan meninggalkannya." Lalu Muhamad bertanya kepada Muthi’ah, "Sejak kapan kau begini?" Dia menjawab, "Anakku, aku begini sejak 54 tahun yang lalu."

Beberapa Buah Membantu Wanita yang Ahli Ibadah
Abu Abdurrahman, Muhamad bin al-Husain, berkata, "Kardawiyah pernah membantu Sya'wanah. Lantas Kardawiyah ditanya, "Keberkahan apa yang kau dapat dari membantu Sya'wanah?" Dia menjawab, "Aku tidak mencintai dunia sejak aku membantunya. Aku tidak khawatir pada rezekiku, tidak ada orang-orang kaya yang besar dalam pandanganku untuk aku iri pada mereka. Dan aku tidak pernah sekalipun mengecilkan seorang Muslim."

Rahibah
Dari Utsman bin Saudah al-Thafawi, ibunya seorang wanita yang ahli ibadah dan dipanggil Rahibah, "Ketika ibuku sekarat, dia mengangkat kepalanya ke langit dan berkata, Wahai modalku dan bekalku, wahai Yang aku bergantung kepada-Nya dalam hidupku dan sesudah matiku, janganlah Kau sia-siakan aku saat mati. Dan jangan Kau buat aku kesepian dalam kuburku." Lalu dia meninggal. Setiap hari Jum'at aku menziarahinya, mendoakannya dan meminta ampun untuknya dan semua ahli kubur.
Lalu pada suatu malam Utsman bertemu dengannya dalam mimpi. Utsman bertanya, "Ibu, bagaimana keadaanmu?" Dia menjawab, "Anakku, kematian itu sangat sulit. Alhamdulillah aku berada di alam barzakh yang bagus. Kami berbaring dengan wewangian, berbantalkan kain sutra sampai hari kiamat." Utsman kembali bertanya, "Kau perlu sesuatu?" Dia menjawab, "Ya. Janganlah kau meninggalkan apa yang selama ini kau lakukan dengan menziarahi dan mendoakan kami karena aku selalu dikabari dengan kedatanganmu setiap Jum'at. Jika kau datang dengan meninggalkan keluargamu, dikatakan kepadaku, Wahai Rahibah, anakmu datang untuk menziarahimu. Aku dan semua orang mati yang ada di sisiku merasa senang."                                                 

Takut Siksaan Menghilangkan Kelezatan Dunia
Dari Khalaf bin al-Walid al-Jauhari bahwa Salma, seorang wanita dari Basrah, berkata, "Tuhanku, aku tahu akan pedihnya siksa-Mu dan keperihannya telah memutus kelezatan dan kenikmatan dunia. Tetapi aku tahu akan luas-Nya rahmat-Mu yang akan mencakup perbuatan yang telah aku lakukan pada hamba-hamba-Mu."

Keras dan Kejam
Dari Yusuf bin Bahlul bahwa ada seorang wanita di Basrah yang dipanggil Ghandakah al-'Abidah yang melakukan shalat sepanjang malam. Ghandakah berkata, "Aku berlindung kepada Allah dari Malaikat yang keras dan kejam. Mereka tidak pernah melanggar apa yang Allah perintah dan melakukan apa yang Allah suruh." Bilamana telah selesai shalat, Ghandakah mengucap, "Inilah upayaku dan Engkau-lah yang memutuskan."

No comments:

Post a Comment