Friday, April 25, 2014

Spirit Kuda Perang




“Demi kuda perang yang berlari kencang dengan terengah-engah. Dan kuda yang memercikkan api dengan pukulan (kuku kakinya). Dan kuda yang menyerang dengan tiba-tiba pada waktu subuh. Maka ia menerbangkan debu. Dan menyerbu ke tengah-tengah kumpulan musuh.”
                                                                                    QS Al ‘Aadiyaat ayat 1-5

Kisah kuda perang dari kitab itu sangat menarik. Sebuah spirit keperkasaan kuda perang yang lari kencang. Demikian bersemangat dan begitu kencangnya kuda itu berlari hentakan kakinya beradu dengan bebatuan sampai-sampai memercikkan api dan menerbangkan debu. Allah SWT menggambarkan secara indah sebuah spirit kuda perang yang semestinya kita renungkan dan selanjutnya kita lekatkan pada diri kita.

Sebuah pesan mendalam dari spirit kuda perang. Kita umat Muslim sepantasnya menjadi umat yang gigih, penuh semangat, kerja keras dan ikhlas dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam memperjuangkan apapun agar kita menjadi umat yang bermartabat dan memiliki harga diri.

Tanpa semangat, kita akan lemah menghadapi kesulitan dan kepahitan hidup. Kata Panglima Perancis dalam Perang Waterloo (1815 Masehi) Napoleon Bonaparte, di dunia ini hanya terdapat dua kekuatan, yaitu pedang dan semangat. Katanya lebih lanjut, dalam jangka panjang, yang pertama akan selalu tertaklukkan oleh yang kedua.

Sedikit ironi memang, justru banyak di antara kita umat Islam yang lemah semangat. Padahal, semangat kuat akan senantiasa melahirkan ilham, kegagalan tidak akan terwujud, dan ide kreatif datang dari segala penjuru. Pancaindera kita akan sangat peka dan melihat semua petunjuk menuju ke arah sukses. Wajar saja bila kemudian banyak yang menilai umat Islam relatif ketinggalan dalam banyak hal kehidupan.

Lalu, bagaimana agar kita memiliki semangat kuat? Minimal ada tiga hal, pertama, ciptakan tujuan yang spesifik, tujuan yang berangkat dari niat ikhlas. Kedua, kemauan keras untuk terus mengembangkan diri. Dan ketiga, bergaul dengan orang-orang yang bersemangat. Inti dari ketiga hal ini adalah bagaimana kita mengikuti sebuah proses untuk mencapai yang terbaik, bukan orientasi hasil semata. Allah SWT pun telah mengingatkan kita lewat firman-Nya dalam QS At-Taubah ayat 105, “Dan katakan: bekerjalah, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu …

Semoga kita senantiasa diberi kekuatan oleh Allah SWT untuk menjadi pribadi Muslim yang selalu bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas dan selalu melakukan yang terbaik dalam segala hal. Pribadi Muslim yang bersemangat kuda perang. (BN)





No comments:

Post a Comment