Saturday, May 31, 2014

Mempersiapkan Pensiun

Ilustrasi. (Foto: Okezone) Ilustrasi. (Foto: Okezone)  

SETIAP orang tentu menginginkan saat pensiun masih dapat menikmati kehidupan seperti saat masih bekerja. Usia pensiun pekerja Indonesia ditetapkan di usia 55 tahun. Lebih dari usia tersebut, karyawan Indonesia sudah masuk kategori non-produktif atau pensiun. Praktis ketika itu terjadi, kebutuhan harus disesuaikan dengan dana yang diterima dari dana pensiun masing-masing.

Bagi mantan pegawai swasta, uang pensiun biasanya akan diberikan seluruhnya sesuai dengan masa kerjanya. Sedangkan untuk pegawai negeri, uang pensiun diberikan per bulan. Meski begitu, baik pensiunan swasta ataupun pegawai negeri, uang pensiun yang diterima pastinya tidak sebesar gaji yang diterima ketika masih aktif bekerja.

Biasanya uang pensiun yang diterima seorang karyawan yang berkarier hingga masa produktifnya hanya bisa mencukupi 30 persen dari kebutuhan normal. Artinya, para pensiunan harus bisa hidup dengan 30 persen dari income mereka. Mau tidak mau, gaya hidup saat pensiun harus benar-benar disesuaikan.

Persoalannya, banyak orang  tidak mau mengubah gaya hidup, dari yang biasanya cukup, menjadi kurang dari sebelumnya. Apalagi usia pensiun itu diibaratkan sebagai liburan setiap hari. Dan umumnya hari libur, dana yang dikeluarkan ketika libur biasanya lebih banyak dibandingkan hari kerja. Bayangkan kalau ini liburannya setiap hari. Berapa banyak pengeluaran yang harus ditanggung oleh dana pensiun saja?

Bagaimana cara mudah menghitung kebutuhan pensiun?  Rata-rata orang Indonesia untuk laki-laki usia hidupnya mencapai 68 tahun, sedangkan perempuan 70 tahun. Uang pensiun yang diperoleh saat mengakhiri masa kerja dibagi 13 tahun karena usia pensiun di Indonesia 55 tahun. Dibagi lagi 12 karena per bulan. Berapa tahun akan habis, dengan gaya hidup seperti sekarang?  Dengan kesadaran hidup sehat yang meningkat, angka harapan hidup Indonesia semakin tinggi. Artinya, jumlah tahun yang harus dipersiapkan pun  makin banyak.

Dengan hitungan tersebut umumnya akan ketemu angka pendapatan 30 persen dari gaji sekarang. Sedangkan idealnya adalah 70 persen dari gaji terakhir. Bagaimana   mensiasatinya?

Jawabannya adalah dengan  berinvestasi di instrumen yang bisa dicairkan setiap saat dan memberikan return yang memadai, salah satunya adalah di reksa dana. Namun, yang lebih penting adalah memunculkan kesadaran investasi terlebih dahulu. Karena semakin dini investasi, seseorang akan semakin nyaman dan tenang di masa depan.

Untuk itu penting bagi kita untuk mulai mencicil masa depan. Semakin tinggi dan dini kita mulai berinvestasi, beban kita akan semakin rendah. Mungkinkah seseorang akan memperoleh Rp1 miliar dalam 20 tahun? Mungkin saja, dengan jangka waktu investasi yang panjang seorang investor bisa berinvestasi dengan cara mencicil. Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang bisa dibeli dengan cara mencicil dengan harga yang terjangkau dan juga memberikan return yang tinggi.

Pilihan reksa dana bisa diperoleh di sejumlah bank, atau bisa dengan membeli di perusahaan-perusahaan manajer investasi. Rata-rata pembelian reksa dana cukup murah Rp200 ribu per transaksi yang akan dibelikan dalam bentuk unit reksa dana. Harga reksa dana setiap hari dipublikasi di media cetak sehingga memudahkan masyarakat dan investor untuk mencaritahu harga unit yang ingin dibeli atau yang telah diinvestasikan. (http://economy.okezone.com)

No comments:

Post a Comment