Saturday, March 30, 2013

Ikhlas dalam Pengabdian Kunci Keberhasilan



Dra Hj Nana Fatchanah, 
Ketua Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Bekasi


Kegemaran berorganisasi dan mudah tersentuh penderitaan masyarakat kurang mampu membawa wanita kelahiran Cirebon 23 November 1959 ini duduk sebagai Ketua Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial Kota Bekasi, sejak 2005 sampai sekarang. Dra Hj Nana Fatchanah yang alumnus IAIN Cirebon mengaku sejak duduk di bangku sekolah menengah memang sudah senang berorganisasi baik Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS), Kepramukaan dan organisasi sekolah lainnya. Bahkan ketika duduk di perguruan tinggipun tetap aktif di berbagai kegiatan kemahasiswaan khususnya yang terkait bidang kemanusiaan.

PENDIDIKAN orang tua yang religius, membawanya tetap berpegang teguh nilai-nilai agama Islam dalam kehidupan rumah tangganya. Ibu tiga anak (A. Fanani Fadly, Zulfa Choirunnisa dan M Faisal Rizqi Ismatullah buah hati pernikahannya dengan suami tercinta Drs H Najiri, MM), juga menerapkan kehidupan agamis dalam proses pendidikan anakanaknya.
Begitu lulus kuliah dari IAIN Cirebon, Dra Hj Nana Fatchanah berkeinginan untuk terus mengajar. Minimal mengamalkan ilmu agama yang telah di raih untuk kemaslahatan Umat Islam meneruskan aktivitas yang telah dirintisnya sejak masih gadis mengajar di berbagai sekolah. Namun keinginan mengejar cita-cita dan karier sebagai pendidik pupus di tengah jalan ketika datang lamaran dari keluarga H Najiri yang mempersunting dirinya.
“Satu pesan kedua orang tua yang sampai sekarang selalu saya ingat adalah: Ingat, ketika kamu sudah menjadi isteri, kamu harus patuh dan taat pada suami kamu. Kalau dulu waktu masih gadis kamu harus taat pada orang tua. Setelah menikah kamu harus taat pada suami, karena tanggung jawab dalam kehidupan berumah tangga kini telah berpindah ketangan suami kamu.” Ungkap Dra Hj Nana
Fatchanah mengenang.
Sejak saat itu, hidup saya sepenuhnya saya pasrahkan kepada suami, meskipun badai menantang didepan mata asalkan bersama suami tercinta terasa seperti angin sepoi-sepoi yang bertiup. Semuanya terasa nyaman dan tenteram, meski pada awal berumah tangga penghasilan suami paspasan. Namun karena saya selalu mensyukuri apa yang didapat semuanya Alhamdulillah bisa dilalui dengan baik.
Sejalan dengan perjalanan waktu dan perjuangan suami yang seorang pekerja keras berbagai jabatan dijalani dengan suka cita. Bahkan sebelum akhirnya suami tercinta dipercaya Walikota untuk memimpin Dinas Pendapatan Daerah Kota Bekasi, jabatan Camat telah dijalani dengan baik selama beberapa periode dan beberapa kecamatan secara berpindah-pindah. Bagi saya hidup itu seperti air disungai yang mengalir dari hulu ke hilir yang pada akhirnya akan sampai juga kemuara.
Dengan kedudukan suami sebagai camat otomatis jabatan Ketua Tim Penggerak PKK pun harus saya jalankan. Berbekal pengalaman berorganisasi di sekolah dan di Gerakan Pramuka, semua dapat berjalan sesuai dengan tuntutan yang digariskan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. Bahkan berbagai program PKK yang saya laksanakan saya sesuaikan dengan program yang ada di Kecamatan.
Sebelum akhirnya di percaya sebagai Ketua Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) kota Bekasi, yang mengkoordinasikan berbagai kegiatan sosial, termasuk menyatukan berbagai kegiatan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) mengharuskan ia harus terjun langsung meluruskan berbagai kegiatan LSM yang mulai kelihatan menyimpang dengan memanfaatkan ketidak-berdayaan masyarakat, termasuk anakanak yatim piatu.
“Untuk meminimalkan penyimpangan ‘LSM nakal’ yang seringkali memanipulasi jumlah anak-anak yatim piatu yang menjadi binaannya, saya seringkali melakukan Sidak (Inspeksi mendadak), serta melakukan berbagai kegiatan yang penyelenggaraannya dilakukan oleh pengelola LSM di bawah K3S kota Bekasi , sehingga kecil kemungkinan terjadinya penyimpangan yang dilakukan oleh LSM di bawah K3S kota Bekasi,” kata Ibu tiga orang anak ini.
Keberhasilan dirinya bersama rekan-rekan pengurus K3S kota Bekasi dalam mengkoordinasikan kegiatan sosial mengangkat K3S Kota Bekasi sebagai pengelola K3S terbaik se-Propinsi Jawa Barat, sehingga seringkali diminta untuk mewakili Propinsi Jawa Barat dalam berbagai kegiatan DNIKS untuk tingkat Nasional dan dijadikan contoh bagi K3S lainnya.
Pola Pendidikan
Saat ini yang sangat perlu diperhatikan Pemda Kota Bekasi dan Masyarakat khususnya pengelola LSM adalah bagaimana meningkatkan Human Development Indeks (HDI) Masyarakat Kota Bekasi. Terutama masalah Kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Kegiatan tersebut memang telah dilaksanakan dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk LSM untuk mengangkat mereka yang kurang mampu dan anak-anak terlantar. Umumnya LSM bergerak membantu program pendidikan anak-anak yatim piatu.
“Ke depan saya akan meminta LSM pengelola panti untuk mengarahkan pola pendidikannya ke arah yang tepat guna dan tepat sasaran, serta disesuaikan dengan kebutuhan industri yang berkembang dengan pesat di kota Bekasi,” Tukas Dra Hj Nana Fatchanah.
Khusus untuk keluarga sendiri, saya menerapkan sistem pendidikan secara demokratis. Mereka memilih untuk bersekolah dimana terserah keinginan anakanak. Yang penting mereka di beri tanggung jawab untuk dapat menyelesaikan apa yang telah menjadi pilihannya.
Sebagai contoh misalnya anak pertama saya ketika lulus SMA, suami saya pak Najiri pernah ingin memasukkan ke Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN) yang pernah mendidiknya menjadi seorang aparat Pemda Bekasi, namun karena anak menolak akhirnya dibebaskan untuk mengambil jurusan yang sesuai keinginannya.
“Akhirnya anak saya mengambil jurusan Komputer pada Universitas Pajajaran. Setelah lulus, anak saya merasa kurang dan ingin melanjutkan ke Program S2 Manajemen, itupun saya dan suami setuju karena pada akhirnya masa depan seorang anak ditentukan oleh diri anak itu sendiri,” ungkapnya mengenang saat menentukan pilihan pendidikan anak.
Begitu juga anak yang kedua sejak kecil bercita-cita untuk menjadi dokter, setelah tamat SMA diterima di FKUI sekarang sudah duduk di Semester V. Sedangkan adiknya si bungsu melihat kesuksesan kakak-kaknya sekolah tidak ingin ketinggalan. Sebagai orang tua saya hanya mengarahkan dan memberi pertimbangan baik buruknya sekolah yang dipilih.
Melihat pesatnya perkembangan jaman diiringi dampak negatifnya yang begitu besar, bekal agama menjadi hal yang sangat penting bagi anak-anak untuk membentengi diri agar tidak terkontaminasi dengan dampak negatif seperti narkoba yang saat ini sangat marakmempengaruhi remaja di kota Bekasi.
Disinggung tentang Posdaya yang kini marak diberbagai media Dra Hj Nana Fatchanah Najiri berkata sebagai Ketua K3S kota Bekasi menyambut baik program tersebut. “Saya sangat mendukung sekaliprogram Posdaya yang dalam waktu dekat akan menggelar pelatihan kepemimpinan dan keterampilan manajemen pemberdayaan masyarakat, sebagai upaya meningkatkan kinerja Orsos se kota Bekasi. Untuk itu kepada pengurus Orsos operatif saya minta mempersiapkan diri sebaikbaiknya,” ucapnya mantap.
Selain itu, kepada pimpinan Orsos/LSM operatif se-kota bekasi saya juga mengimbau agar mengambil tindakan tindakan yang bersifat ”terobosan” dalam arti mencari alternatif atau peluang terbaikdan efisien, untuk memanfaatkan peluang yang ada termasuk pendayagunaan sumbersumber kesejahteraan sosial di tingkat keluarga diwilayahnya masing-masing. Dra Hj Nana Fatchanah mencontohkan pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) merupakan gerakan pemberdayaan keluarga dengan ciri khas”Bottom Up Program” gerakan dari bawah yang mengusung perubahan dan perbaikan dilandasi semangat gotong royong, kemandirian.
“Perlu saya tegaskan bahwa dalam pengembangan Posdaya ini Orsos/LSM hanya berperan sebagai fasilitator, mediator, pembangkit gagasan dan pemberi semangat, sehingga terlihat dengan jelas bahwa terbentuk dan tidaknya, berkembang atau tidaknya Posdaya ditentukan sepenuhnya oleh masyarakat setempat, pengurus dan anggotanya,” tambahnya.
“Pengalaman sebagai Ketua Pokja I PKK ditambah dengan pengalaman sebagai ketua K3S akan saya jadikan sebagai modal untuk pengembangan Posdaya demi terciptanya masyarakat Bekasi yang Sehat, Cerdas dan Ihsan,”kata Dra Hj Nana Fatchanah Najiri menutup pembicaraan dengan Gemari. ­


Biodata:
Nama : Dra Hj Nana Fatchanah
Tempat Lahir : Cirebon
Tanggal Lahir : 23 Nopember 1959
Pendidikan : Alumni Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Cirebon
Nama Suami : Drs H Najiri, MM
Nama Anak : a. A Fanani Fadly, b. Zulfa Choirunnisa, c. M Faisal Rizqi Ismatullah
Organisasi : – Ketua Pokja I Tim Penggerak PKK Kota Bekasi
– Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial Kota Bekasi.

No comments:

Post a Comment