Pemerintah
berencana akan memberlakukan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari
2014. Namun, berbagai kendala masih menyelimuti persiapan pemerintah
menjalankan JKN.
Guna
membahas persoalan tersebut, Komite Aksi Jaminan Sosial (KAJS) mengadakan
diskusi bertema,"Siapkah Pemerintah Menjalankan Jaminan Kesehatan bagi
Seluruh Rakyat Indonesia pada 1 Januari 2014 bukan bertahap 2019?"
Menurut
Sekjen KAJS, Said Iqbal, jika melihat kondisi sekarang sesungguhnya pemerintah
belum siap menjalankan jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat berdasarkan
peraturan undang-undang pada 1 Januari 2014.
"Satu,
mereka belum punya data yang menyebutkan sebenarnya berapa data orang miskin
dan tidak mampu," jelas Said saat ditemui Okezone, di Hotel Puri Denpasar,
Jakarta, Jumat 26 Juli.
Said
menambahkan, data orang miskin yang ada hanya asumsi yang dikeluarkan Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Kemudian di kantor Wakil
Presiden Boediono, disepakati ada 86,4 juta orang Penerima Bantuan Iuran (PBI).
"Sedangkan,
sebelumnya keluar angka 96,7 juta orang. Ini menunjukkan ketidaksiapan
pemerintah," tegasnya.
Persoalan
kedua adalah, infrastruktur yang belum memadai. Sebab, hingga kini masih
menggunakan fasilitas kesehatan pemerintah, yaitu pusat kesehatan masyarakat
(Puskesmas), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP).
"Padahal,
kalau belajar dari Kartu Jakarta Sehat ala Jokowi, itu saja dari sisi anggaran
dan pelayanan jebol. Di mana seorang suruh antre bermalam-malam, bahkan ada
yang enggak dilayani," keluh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI) itu.
Oleh karena
itu, Said menyarankan langkah pertama yang harus dipastikan iurannya memadai
bagi PBI membuat RS swasta dan klinik-klinik swasta menjadi jaringan fasilitas
kesehatan. Kemudian, seluruh rakyat yang sakit sebaiknya di-cover di RS
pemerintah mapun swasta yang sudah menjadi jaringan. Sehingga bila terjadi
kekurangan dana bisa disiasati oleh APBN Perubahan.
"Dibutuhkan
political will dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kita berharap
benar-benar pada 1 Januari 2014 bisa menjalankan Sistem Jaminan Kesehatan
seluruh rakyat," tuntasnya. (news.okezone.com)
No comments:
Post a Comment