Direktur Utama Tabungan dan Asuransi Pegawai
Negeri (Taspen) Iqbal Latanro menuturkan dana kelolaan mencapai Rp105 triliun
pada periode Januari-Juni 2013 atau naik 10% bila dibandingkan tahun sebelumnya
Rp94,5 triliun.
"Dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) ditargetkan Rp110 triliun pada
akhir tahun," katanya kepada Media Indonesia, Jakarta, Selasa (13/8).
Menurut
Iqbal, Taspen membukukan hasil investasi sebesar Rp5,6 triliun pada semester I
2013. Hingga akhir tahun diproyeksikan mencapai Rp10,4 triliun. "Imbal
hasil paling besar dari surat utang (obligasi), 67% untuk Tunjangan Hari Tua
(THT). Sementara, obligasi pada dana pensiun sekitar 75%," ungkapnya.
Iqbal
yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Bank Tabungan Negara Tbk (BTN)
mengatakan Taspen menerapkan konsep subsidi ulang (trade off). Pasca, kenaikan
suku bunga (interest rate).
"Tetapi
saham cenderung menurun, namun bukan berarti selalu diuntungkan, ada persepsi
bahwa Taspen lagi panen, umumnya deposito bisa diadjust dengan posisi di atas,
tetapi melupakan nilai obligasi ataupun saham turun," jelasnya.
Sebelumnya,
Taspen dan BTN menjalin kemitraan dalam penyediaan pembayaran pensiun.
Adapun,
data jumlah pensiun bulanan dipersiapkan Taspen sekitar Rp57,5 triliun per
tahun atau sekitar Rp4,7 triliun setiap bulan pada 2013. Sementara, perseroan
membayarkan pensiun ke-13 bagi 2,3 juta lebih pensiunan dengan total pembayaran
sekitar Rp4,6 triliun pada 18 Juli lalu. Sedangkan, pensiunan yang dibayarkan
melalui mitra bayar Bank BTN masih sekitar 5.000 pensiunan dengan dengan nilai
Rp11,4 milliar pada akhir Juli 2013. (www.metronews.com)
No comments:
Post a Comment