Wednesday, July 23, 2014

Joki Antrean BPJS Pasang Tarif Rp 100.000

Kompas/Iwan SetiyawanIlustrasi: Warga mengantri untuk mendaftar menjadi pemohon jaminan kesehatan nasional (JKN) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Depok, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Matahari belum tampak di langit sekitar Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (17/7/2014) subuh. Namun, ratusan orang telah berkumpul di depan loket Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di sebuah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Jakarta Timur.

Di loket BPJS Kesehatan tertera tulisan bahwa pengambilan nomor antrean baru dimulai pukul 05.30. Namun, banyak pasien yang telah berada di RSUD sejak pukul 02.00 dini hari agar mendapat giliran lebih awal mengambil nomor antrean. Dengan begitu, si pasien bisa dirawat pada giliran pertama.

Setelah mengantre di loket BPJS Kesehatan, mereka masih harus menunggu giliran di loket poli. Setelah itu, mereka juga harus menunggu berjam-jam untuk dapat memperoleh obat.

Membeludaknya pasien yang diikuti dengan panjangnya antrean ini rupanya melahirkan profesi baru, yakni joki antrean.

Menurut sejumlah pasien, di RSUD Budhi Asih terdapat beberapa joki antrean. Pasien yang tidak kuat mengantre bisa menggunakan jasa joki dengan konsekuensi membayar uang berkisar Rp 50.000-Rp 100.000.

Seorang kerabat pasien bernama Masnah (40), menjelaskan, terdapat dua layanan jasa joki antrean di RSUD ini. Dua-duanya mewajibkan joki untuk tiba di rumah sakit setidaknya pukul 02.00. Hal itu juga dibenarkan oleh kerabat pasien lain yang ditemui Warta Kota. (megapolitan.kompas.com)

No comments:

Post a Comment