Wednesday, October 1, 2014

Sosialisasi Masih Kurang, UII Dirikan Posko


Ilustrasi/dokIlustrasi/dok
Rektor UII, Harsoyo mengungkapkan selama sembilan bulan bergulirnya JKN ternyata masih banyak ditemui beragam masalah dalam realisasi program JKN ini.
“Masalah pendaftaran, perpindahan, hingga RS mitra masih belum berjalan optimal. Ini menunjukkan adanya sosialisasi yang kurang,” ujar Rektor UII, Harsoyo, Minggu (28/9/2014).
Harsoyo khawatir masalah-masalah tersebut kemudian akan menjadi kendala tersendiri dalam pelaksanaan program JKN ke depan. Menurut dia, keberadaan JKN yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) ini memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Sampai Agustus lalu, kepesertaan JKN sudah mencapai 127,3 juta peserta. Meskipun terbilang tinggi, namun ini belum sebanding dengan total seluruh warga negara Indonesia yang mencapai sekitar 240 juta jiwa.
Harsoyo lantas memberikan masukan demi lancarnya pelaksanaan program tersebut. Masukan tersebut diwujudkan dalam eksistensi perguruan tinggi dalam mengambil peran ikut menyukseskan program pemerintah itu. Sosialisasi ini dilakukan dengan mendirikan posko aduan dengan menggandeng Lembaga Ombudsman.
“Belum bisa diprediksi kapan posko akan terealisasi, tergantung siapnya kapan,” bebernya.
Peran serta Perguruan Tinggi dalam mensosialisasikan JKN menurut dia sangat penting. Mengingat saat ini iklan-iklan yang ditayangkan melalui media elektronik, belum semua bisa diakses masyarakat yang tidak memiliki TV.
“Baru mulai ini ada sosialisasi JKN di tingkat Perguruan Tinggi, di samping sebagai langkah awal untuk implementasi ilmu kesehatan. Diharapkan ada kelompok tertentu yang bisa dibentuk pengertian apa itu JKN,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala BPJS Kesehatan Kota Jogja, Donny Hendrawan mempersilakan apabila ada perguruan tinggi yang berniat membuka layanan Posko untuk membantu memberikan sosialisasi mendalam mengenai program JKN. Hanya saja, Donny berpesan, panitia di kampus harus benar-benar paham dulu detail-detail mengenai program JKN sehingga informasi yang disampaikan tidak timpang tindih. (http://www.solopos.com/)

No comments:

Post a Comment