Tuesday, April 30, 2013

Peserta Jamsostek Khawatirkan Layanan

* TRANSFORMASI BPJS
Menjelang transformasi Jamsostek menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), kepesertaan dan layanan kesehatan akan beralih kepada PT Askes. Banyak peserta Jamsostek yang bertanya-tanya, bahkan merasa khawatir dengan layanan yang bakal diperolehnya.
Kepala cabang PT Jamsostek Rungkut, Surabaya Muallif, pada acara Love Jamsostek, di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/4), mengemukakan, pihaknya banyak menerima kekhawatiran peserta, terkait dengan masalah pelayanan kesehatan pascatransformasi kelak.
Kekhawatiran itu, ujarnya, disampaikan perwakilan pengusaha dan organisasi. Seperti Forum Group Manajemen, Group Diskusi Industri Manajemen SDM, dan banyak lagi. "Saya tidak bisa mempresentasikan jumlah mereka, dari jumlah peserta Jamsostek di cabang Rungkut yang berjumlah 28 ribu atau ratusan ribu peserta dari semua program Jamsostek," kata dia.
Di sisi lain, walaupun peserta Jamsostek program jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) bakal dialihkan ke Askes, Muallif mengaku tetap berkomitmen mendukung BPJS. "Goncangan pasti ada. Itu wajar. Makanya, kami sosialisasi bahkan sambil terus berusaha untuk dapat merekrut peserta baru," tutunya.
Kendati dalam perekrutan peserta baru terkesan menguntungkan Askes, namun perekrutan itu juga termasuk kepesertaan pada program jaminan kecelakaan kerja (JKK), jaminan kematian (JK), serta jaminan hari tua (JHT)
"Karena itu, kami tetap melakukan sosialisasi Jamsostek menjadi BPJS dan meyakinkan mereka tidak perlu khawatir, apalagi kekhawatiran itu belum tentu terjadi," jelas dia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala cabang PT Jamsostek Tanjung Perak, Surabaya, Ainul Kholid juga mengungkapkan, adanya rasa kekhawatiran peserta Jamsostek pada program JPK. Sedikitnya 10-18 persen dari jumlah total 36 ribu, tercatat mengajukan kekhawatirannnya.
Karena itu, pihaknya berusaha terus melakukan edukasi. Karena Jamsostek harus tunduk dan patuh saat bertransformasi menjadi BPJS, sebagaimana diamanatkan UU BPJS. Pada UU disebutkan pelaksana program kesehatan dialihkan pada Askes. Karenanya, program JPK yang merupakan satu dari tiga program pemanfaatan peserta Jamsostek harus diserahkan kepada Askes.
"Pemanfaatan seluruh kegiatan di program JPK Jamsostek selama ini, meliputi medical chek up, berobat, dan pemeriksaan sampai biaya operasi jantung," ujarnya menyebutkan. Layanan JPK Jamsostek selama ini masuk rumah sakit akreditasi A, yang setiap tahun dilakukan penilaian.
Muallif dan Ainul sama-sama menyatakan, kalau tiap tiga bulan bisa merekrut peserta baru sebanyak 4 hingga 5 ribu. Ini, kata Ainul, tidak terlepas karena pelayanan kesehatan yang selama ini telah dilakukan. Program Love Jamsostek, yang berlangsung berbarengan dengan car free day di Kota Surabaya ini merupa-kan upaya Jamsostek, dalam mendekatkan diri dengan masyarakat. Acara ini diselenggarakan empat kantor cabang yakni kantor cabang Rungkut, Tanjung Perak, Karimun Jawa, dan Darmo. 
www.suarakarya-online.com

No comments:

Post a Comment