Pengamat
kebijakan jaminan kesehatan masyarakat Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat
(FKM) Universitas Indonesia, Prof. Hasbullah Thabrany, mengatakan bahwa
asuransi swasta tidak akan merugi meskipun program Jamkesmas sudah berjalan.
"Asuransi
swasta nanti bisa menjadi tambahan dari Jamkesmas, jadi mereka justru
untung," kata Hasbullah di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Senin
(29/7/2013).
Menurut
Hasbullah, hal ini disebabkan oleh masyarakat yang menjadi anggota Jamkesmas
akan mengharapkan yang terbaik, sehingga mereka lalu akan membeli asuransi
tambahan dari pihak swasta.
Masyarakat
menengah ke atas yang tidak mau hanya sekadar mendapatkan pelayanan kelas III
di rumah sakit pemerintah diprediksi akan memilih untuk mengambil asuransi
kesehatan tambahan supaya mendapatkan pelayanan atau pun kualitas yang lebih
baik.
"Otomatis
asuransi swasta akan ikut naik dong, mereka juga kebagian profit," tutur
Hasbullah.
Nantinya
masyarakat yang tergolong tidak mampu akan ditanggung negara dengan mendapatkan
bantuan iuran (PBI).
Dari
data Kementerian Kesehatan RI jumlah peserta PBI mencapai 24,7 juta rumah
tangga atau setara dengan sekitar 96,4 juta jiwa, sementara sisanya ditetapkan
harus membayar iuran sebesar Rp19.225.
Selanjutnya
dengan mewajibkan tiap orang membayar iuran, maka mutu layanan yang diperoleh
masyarakat pada saat Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) diharapkan dapat
berjalan baik.
"Untuk
mendapatkan pelayanan dengan kualitas baik maka jumlah iuran juga harus
ideal," imbuh dia. (health.liputan6.com)
No comments:
Post a Comment