Ratusan
pegawai lepas kebersihan yang tak ber-KTP DKI Jakarta meminta untuk diberikan
Kartu Jakarta Sehat (KJS) dan Kartu Jakarta Pintar (KJP). Alasannya, tidak
sedikit usaha dan kerja keras mereka untuk kebersihan dinikmati oleh warga
ibukota.
Syara, pria
berusia 40 tahun, misalnya telah menjadi petugas penyapu sampah di Jakarta
Utara selama 25 tahun. Karena ber-KTP Bogor, Syara tidak menikmati kemudahan
akses pendidikan dan kesehatan. Padahal ia sangat berharap bisa mendapatkannya.
"Saya inginnya punya KJS dan KJP, kayak temen-temen lain yang ber-KTP
Jakarta. Apalagi pendidikan tuh buat anak saya, biar bisa sekolah. Sekarang
kagak dapat apa-apa," ungkap di Kawasan Monumen Nasional (Monas), Jumat
(19/7) .
Untuk akses
kesehatan dan pendidikan kedua anaknya, Syara hanya mengandalkan honor bulanan,
sebesar Rp 2 juta rupiah. Angka itu, hanya bisa untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan sederhana untuk hidup di Jakarta.
Nasib yang
sama dialami, Hara Simatupang, pegawai lepas kebersihan lainnya juga meminta
diberikan fasilitas kedua kartu sakti rintisan Gubernur Joko Widodo itu. Karena
ber-KTP Depok dirinya tidak menikmati kemudahan mengakses kesehatan maupun
pendidikan bagi kedua anaknya. "Minta KJP sajalah buat anak-anak sekolah
di Jakarta. Maklumlah, kita ini kerja penyapu sampah lama. Pak wagub (Basuki
Tjahaja Purnama) bilang kita bisa dapat itu kartu," ucapnya.
Hara
menambahkan, setelah kenaikan harga BBM bersubsidi beberapa waktu lalu. Upah Rp
2,2 juta setiap bulannya tidak bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari
keluarganya. Terlebih biaya pendidikan juga ikut meningkat. Dengan adanya KJP,
setidaknya diberikan kepastian mendapatkan sekolah gratis di Jakarta.
"Kalau ada KJP kan dah dapat tuh pendidikan gratis, kalau cuma ngandelin
gaji penyapu jalan enggak cukup. Rp 2,2 juta sekarang dapat apa? Harga pada
naik," tuturnya.
Sementara
itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama mengatakan, akan memberikan
fasilitas KJS dan KJP bagi petugas kebersihan di Jakarta untuk yang ber-KTP
ibukota. Selain itu, diberikan pula fasilitas rusun secara prioritas.
"Tugas kami paling pokok sudah ada KJP dan KJS buat mereka. Kita mau
sediakan perumahan atau rusun mau disediakan dan diprioritaskan. Syaratnya KTP
DKI lah, kalau nggak ada kita urusin. Kita masukkan bertahap yang nggak punya
rumah musti dapat," terang Basuki. (www.gatra.com)
No comments:
Post a Comment