Apakah yang tergambar dalam pikiran anda membaca kata : PENSIUN?
Istilah
"pensiun" yang tergambar bagi beberapa orang adalah seorang karyawan di
sebuah instansi pemerintah atau perusahaan swasta yang menyudahi masa
baktinya, berusia sudah tua dan tidak memiliki penghasilan untuk
memenuhi kelanjutan kehidupannya :)
Namun
gambaran seperti itu dapat ditepis dengan mempersiapkan segala
kemungkinannya sedini mungkin, saat anda masih berkarya atau bekerja!
“Saya dulu pensiunan perusahaan A atau departemen B.”
Kalimat
ini kerap kita dengar saat seseorang membanggakan masa pengabdiannya di
satu perusahaan, terlebih perusahaan itu adalah perusahaan yang
bonafide.
Bagi
pekerja atau karyawan yang memiliki tunjangan hari tua, saat pensiun
itu tiba tentu masih bisa bernafas lega karena kebutuhannya masih bisa
terpenuhi dari uang pensiunan yang diterimanya.
Namun,
tak semua pegawai atau karyawan yang sudah purnatugas mempunyai bekal
pensiun atau bahkan tidak menerima tunjangan apapun.
Pensiun
pun bukan mutlak bagi mereka yang bekerja di satu perusahaan atau
instansi, Seorang wiraswasta pun yang membangun usaha secara pribadi,
suatu saat juga harus memikirkan masa tua yang damai tanpa beban
finansial.
Sisihkan Pendapatan Abadi bagi diri anda sendiri
Seperti
yang dilansir Training for Excellence dalam tulisannya yang
mengemukakan seorang karyawan harus menyadari kebutuhan masa depannya,
apabila merasa tempat dia bekerja saat ini tidak memberi tunjangan hari
tua yang memadai.
Atau,
perusahaan tempat dia bekerja hanya sekadar memberi tunjangan atau
ucapan terima kasih sebesar dua kali atau tiga kali gaji saat karyawan
tersebut menyudahi masa baktinya.
Dengan
kata lain, karyawan ini memasuki masa pensiun hanya berbekal uang
seadanya, sementara kebutuhan hidup pada saat itu sudah pasti akan terus
meningkat!
Sebab
itu, mengelola keuangan untuk menciptakan dana pensiun pribadi di masa
depan menjadi satu hal yang perlu diperhatikan. “Pensiun bukan hanya
bagi karyawan saja, seorang wiraswasta juga harus berpikir kapan dirinya
akan pensiun.”
Apabila
saat ini masih aktif sebagai karyawan, saat ini pula karyawan tersebut
harus tumbuh kesadarannya untuk menyiapkan kebutuhan hari tua dengan
melakukan investasi dan memanfaatkan sebagian gaji bulanan.
Taruhlah
gaji bulanan yang diterima Rp. 5 juta per bulan, jangan sampai seluruh
gaji tersebut ludes untuk memenuhi kebutuhan harian atau gaya hidup.
Digambarkan
pula melalui diagram yang dinamai dompet dana. Pengisian dompet ini
menggunakan sepenuhnya dana yang disisihkan untuk investasi.
Biasanya
perencana keuangan menyarankan 20%-30% dari pendapatan bulanan yang
kita terima, disisihkan untuk tabungan maupun investasi atau dana abadi.
Maka
20%-30% dana bulanan yang disisihkan tersebut dapat dipecah dengan
menyisihkan 20% lagi untuk mengisi dompet keamanan dalam hal ini
portofolionya bisa berbentuk tabungan, deposito ataupun dana investasi
seperti asuransi dana pensiun.
Adapun
80% tersisa, masing-masing 40% dapat disisihkan untuk dompet
pertumbuhan dengan portofolio investasi bisa berbentuk perhiasan, reksa
dana atau obligasi dan 40% sisanya lagi disisihkan untuk mengisi dompet
investasi dengan pertumbuhan yang pesat dengan produk investasi berupa
saham atau produk lain.
Besarannya memang tidak harus sama seperti ini, tergantung investasi mana yang menguntungkan.
Ikut Program Investasi Dana Pensiun
Jika
anda ingin berinvestasi, anda tetap harus memperhatikan faktor
kemampuan, keamanan, likuiditas, profitabilitas, serta sesuai dengan
prinsip moral dan sosial.
Melalui
langkah ini, diharapkan dana yang dimiliki seorang karyawan berkembang
selama menjalani masa kerja hingga akhir masa baktinya.
Kadang,
tak semua orang memiliki kemampuan mengelola uang yang memadai. Jangan
khawatir, karena saat ini beberapa perusahaan juga mulai mengembangkan program Dana Pensiun berupa tabungan atau asuransi yang dikelola oleh perusahaan yang ingin memperoleh jaminan hari tua.
Jaminan
ini diperuntukan bagi karyawan yang telah memperoleh jaminan pensiun
melalui perusahaan tempat dia bekerja maupun yang belum memperoleh
jaminan pensiun sama sekali dari perusahaannya.
Namun persoalannya, saat ini belum semua masyarakat mengerti program ini karena tingkat pemahaman dan kesadaran yang masih kurang mengenai kebutuhan hari tua.
Saat ini PT. Sequislife telah memiliki program dan produk khusus tentang dana persiapan pensiun tersebut. (www.polisasuransi.blogspot.com)
No comments:
Post a Comment