Tuesday, April 29, 2014

52 Juta Pekerja Pendidikan SD Berdampak ke BPJS



Sekitar 52 juta pekerja di Indonesia berpendidikan sekolah dasar (data BPS 2013). Kondisi ini berdampak pada peningkatan kepesertaan di BPJS  (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Ketenagakerjaan.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Elvyn G Masassya saat membuka Seminar Nasional Prospek Investasi 2014 dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan Pasca UU No.24/2011 tentang BPJS Ketenagakerjaan  di Hotel Sari Pan Pacific, Selasa (29/4).
Menurutnya, dengan banyaknya pekerja yang berpendidikan dasar, sulit kemungkinan mereka mendapatkan pekerjaan yang bagus di perusahaan yang baik.
“Hal ini jelas akan mempersulit peningkatan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan. Karena itulah, BPJS Ketenagakerjaan bersama Dana Pensiun  Lembaga Keuangan (DPLK) ingin ikut berinvestasi, agar dapat mendukung perluasan kesempatan kerja, ” jelas Elvyn.
Diakuinya, pertumbuhan investasi sangat berperan dalam membuka lapangan kerja. Bersarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal Nasional (BKPM) tahun ini nilai investasi yang masuk sekitar 106 triliun Dolar AS, dan membuka lapangan kerja untuk 260.000 orang.
Sementara itu,  Direktur Investas BPJS Ketenagakerjaan Jeffry Haryadi ketika ditanya apa bentuk investasi yang akan dilakukan BPJS Ketenagakerjaan agar bisa membantu perluasan kesempatan kerja, mengatakan investasi dilakukan melalui perusahaan yang dulu disebut Jamsostek Incorporate.
“Perusahaan ini tidak berkorelasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, namun kami memiliki atau memberikan modal terbesar sekitar 51 persen. Dengan investasi ini Kami berharap proyek yang berjalan bisa memberikan kontribusi kepada pekerja baik berupa lapangan kerja dan insentif lainnya,” jelas Jeffry. (poskotanews.com)

No comments:

Post a Comment