Saturday, August 16, 2014

Kinerja Taspen Tumbuh Positif


* Semester I 2014

PT Taspen (Persero) berhasil mencatatkan pertumbuhan aset sebesar Rp149,063 triliun pada semester I 2014, meningkat 12,88% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp132,049 trilun. Sementara pertumbuhan pendapatan usaha melonjak sebesar 757,97% atau menjadi Rp1,75 triliun di enam bulan pertama tahun ini, dari sebelumnya yang hanya Rp203,63 miliar.
Hal ini dikarenakan peningkatan premi dan iuran sebesar 2,6% dan hasil investasi senilai 23,31%. “Realisasi pendapatan usaha ini mencapai 44,06% dari RKAP (target rencana kerja dan anggaran perusahaan) tahun 2014,” ungkap Direktur Utama Taspen, Iqbal Latanro di Jakarta, Kamis (14/8).
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, penurunan beban klaim mencapai 6,39% dan cadangan sebanyak 25,85% lantaran berlakunya UU No 5/2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang menyebutkan bahwa usia pensiun pegawai negeri sipil (PNS) diperpanjang dari 56 tahun menjadi 58 tahun.
Adapun komposisi pendapatan Taspen, imbuh Iqbal, didominasi oleh pendapatan yang berasal dari hasil investasi sebesar 48,91% dari total pendapatan. Untuk selanjutnya disusul oleh pendapatan premi dan iuran sebesar 25,10%, juga dari total pendapatan.
“Pendapatan PSL pemberi kerja sebesar 25,70% dan pendapatan lain-lain sebanyak 0,28%,” tambah Iqbal. Dia juga memaparkan, untuk klaim tunjangan hari tua (THT) jumlahnya sebanyak 52.200 kejadian dengan nilai Rp2,04 triliun. Klaim asuransi kematian (AK) sebesar 49.132 kejadian dengan nilai Rp263,98 miliar.
Sementara manfaat pensiun bulanan sebanyak 2.438.559 orang dengan nilai Rp31,07 triliun. Khusus program kemitraan dan bina lingkungan, pada semester I 2014 ini Taspen telah menyalurkan Rp3,27 miliar atau 25% dari anggaran. “Angka ini meningkat 76% dari semester I 2013. Dananya kami salurkan untuk pinjaman dan hibah pembinaan serta beban operasional,” tukas Iqbal.
Di samping itu, pada penyaluran bina lingkungan sendiri telah mencapai Rp4,35 miliar atau turun 9,2% dari realisasi semester I 2013 yang senilai Rp4,7 miliar. Program tersebut, sambung Iqbal, didistribusikan untuk bantuan bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan peningkatan kesehatan serta bantuan sosial masyarakat dalam rangka pengentasan kemiskinan. [dari http://www.neraca.co.id/]

No comments:

Post a Comment