Monday, August 4, 2014

Pekerja Sektor Informal Rasakan Manfaat BP Jamsostek

PEKERJA sektor informal makin merasakan manfaat program jaminan sosial yang diikutinya melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BP Jamsostek).

Rupanya sosialisasi masif yang dilakukan lembaga pubik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan mulai membuahkan hasil.
Raden Abdul Adhim, adalah salah satunya yang sudah merasakan manfaat program jamsostek ini. Beberapa tahun silam, pria yang bekerja di perusahaan tekstil di wilayah pelumbon, Cirebon ini didaftarkan sebagai peserta dan program tersebut sudah banyak dirasakan manfaatnya.
Kini, meskipun sudah pensiun dari pekerjaannya sebagai pekerja buruh, Raden Abdul Adhim tetap mengikuti Program Jaminan Sosial pekerja yang saat ini dikelola oleh BP Jamsostek.
Ia dan isterinya yang mengelola usaha jahitan (penjahit) kembali mendaftar sebagai peserta mandiri di BP Jamsostek (BPJS Ketenagakerjaan).
Pengalamannya sebagai ketua serikat buruh tekstil yang beranggotakan lebih dari 1500 pekerja, sangat membuatnya mengerti dengan program Jaminan Sosial.”Saya turun tangan ketika dulu banyak anggota mengurus klaim Jamsostek, dan sangat merasakan manfaatnya,” katanya.
Raden menegaskan, program BPJS Ketenagakerjaan perlu didukung dan diikuti oleh masyarakat pekerja, karena program ini bertujuan mensejahterakan kehidupan masyarakat pekerja melalui program manfaat tambahannya.
“Program beasiswa anak pekerja, pinjaman uang muka perumahan (PUMP-KB) dan lainnya sangat membantu keluarga pekerja seperti kami,” ungkap Raden.
Dirinya mengatakan bahwa iuran/premi di BPJS Ketenagakerjaan sangat terjangkau dengan kantong rakyat, tapi memiliki manfaat yang sangat bagus. Misalnya menabung di program Jaminan Hari Tua (JHT) pengembangan hasilnya diatas bunga deposito. ” Dana JHT tersebut akan saya gunakan kelak untuk keperluan kehidupan keluarga.”
Ia menambahkan Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) yang dikelola BP Jamsostek membuat kepastian dan ketenangan disaat dirinya dan Istrinya bekerja. “Resiko atas pekerjaan selalu ada, jadi kita sedia payung sebelum hujan, “tandasnya.
Ia mengungkapkan rekan-rekan seprofesi penjahit dan beberapa yg bekerja di sektor informal lainnya berencana akan mendaftarkan diri sebagai peserta BP Jamsostek awal bulan ini.
Di tempat terpisah, Haris, pemilik salon Hello Yellow di kawasan Bahagia, Kota Cirebon mengatakan, pihaknya memiliki 5 karyawan, yang dalam waktu dekat akan ia daftarkan sebagai peserta BP Jamsostek.
Ketertarikannya terhadap program tersebut karena disamping kesadaran akan kewajibannya sebagai pemberi kerja, dirinya sering melihat dan mendengarkan informasi program jamsostek di media, seperti di televisi, koran, dst.
“Iurannya tidak terlalu besar namun manfaatnya berlimpah, apalagi dikelola secara transparan dan didukung SDM nya yang profesional dan mudah-mudahan sesuai dengan harapan pekerja”, ungkapnya.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cab. Cirebon, Amirudin yang dihubungi via telepon mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi secara masif, hingga mampu memberikan kesadaran terhadap masyarakat pekerja baik formal maupun informal untuk masuk ke dalam program BPJS Ketenagakerjaan.
“UU BPJS Nomor 24 tahun 2011 telah mengamanahkan bahwa seluruh pekerja Formal dan Informal harus terdaftar sebagai peserta BP Jamsostek sedangkan untuk Pegawai Negeri (PNS)/TNI/Polri akan masuk program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JK) di tahun 2015″, tegasnya.
(dari: poskotanews.com)

No comments:

Post a Comment