Thursday, October 16, 2014

SBY Ingin Program JKN Dilanjutkan

SBY-Boediono di istana
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan dilanjutkan oleh pemerintahan yang akan datang.
“Saya yakin Pak Jokowi lanjutkan ini, mungkin nama bisa berbeda tapi harapannya sama, kalau Pak Jokowi memanggil Pak Fachmi menanyakan, jelaskan, kalau ada petunjuk, untuk memantapkan dan sempurnakan,” kata Presiden saat meresmikan Gedung Pusat Operasi BPJS Kesehatan Selasa (15/10). Hadir Menkes Nafsiah Mboi , Menko Kesra Agung Laksono dan sejumlah pejabat lainnya.
Menurut Presiden, kebijakan Jaminan Sosial Kesehatan maupun Ketenagakerjaan merupakan kebijakan yang tepat. Tentunya ke depan harus disempurnakan dan ditingkatkan terus.
Lebih lanjut Presiden mengatakan penerapan sistem teknologi informasi dan juga sidik jari elektronik menggantikan kartu merupakan kesiapan untuk meningkatkan pelayanan.
“Aplikasi IT penting, Indonesia menjadi open society, aplikasikan banyak IT, karena itu tepat BPJS emban tugas gunakan kemajuan ini untuk dicapai presisi dan kecepatan serta pelayanan yang lebih baik, semakin baik, semakin murah, semakin mudah, dan semakin cepat. bila itu bisa dilaksanakan maka akan semakin baik,” katanya.
Terkait jumlah penduduk yang sudah terlayani BPJS Kesehata, Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan saat ini jumlah peserta BPJS Kesehatan mencapai 129,3 juta orang dari target 121,6 juta peserta pada 2014.
“Melayani 129,3 juta peserta tentu kami tidak bisa lepas dari kasus, Tetapi kami coba untuk terus menyempurnakan,” katanya.
Dengan rekam data melalui finger print (sidik jari) menurut Fachmi, peserta BPJS Kesehatan tidak perlu direpotkan dengan kartu. Mereka cukup menempelkan sidik jari ke mesin yang ada di rumah sakit, maka data tentang kepesertaannya akan muncul.
“Dengan cara seperti ini juga akan menghindari pemakaian kartu oleh orang lain. Atau pemalsuan data,” tandas Fachmi. (poskotanews.com)

No comments:

Post a Comment