Thursday, July 9, 2015

Aset Kelola Dana Pensiun RI Kalah Jauh Dibanding Negeri Kincir Angin

Menteri Keuangan RI Bambang Brodjonegoro menilai instrumen investasi dana pensiun dan asuransi di Indonesia masih kalah jauh jika dibandingkan dengan Belanda.

Di Belanda, kata Bambang, dana yang dikelola sangatlah besar sehingga memungkinkan untuk dijadikan sumber utama pembiayaan dalam pembangunan infrastruktur.

"Waktu saya roadshow ke Eropa khususnya Belanda, di sana kelolaan dapen luar biasa. Di G20 ada longterm investment, dalam pembahasan itu yang jadi kontribusi adalah dapen dan asuransi, di situ dana-dana jangka panjang bisa dipakai untuk infrastruktur, jadi betapa pentingnya dapen ini," jelas dia dalam sambutannya, di Hotel Sangri-La, Jakarta Pusat, Selasa (7/7/2015).

Menurutnya, kontribusi penyaluran dapen di negeri kincir angin tersebut cukup besar, angkanya mencapai 20 persen. Sumber pendanaanya berasal dari 10 persen pekerja dan pemberi kerja.

"Dapen di Belanda itu besar sekali. Mereka itu asetnya jauh lebih besar dari seluruh dapen di Indonesia. Size kita harus ditingkatkan," tuturnya.

Bambang mengatakan, perlu adanya diversifikasi sumber pembiayaan, tidak hanya dari perbankan dan pasar modal tapi juga IKNB seperti dana pensiun.

Asal tahu saja, total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) termasuk dana pensiun di dalamnya per April 2015  mencapai kurang lebih Rp1.597 triliun.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong perkembangan pembiayaan dari sektor Industri Keuangan Non Bank (IKNB) lebih pesat lagi agar bisa dijadikan sebagai pembiayaan jangka panjang seperti pembiayaan pembangunan infrastruktur yang tidak bisa dibiayai APBN.
Metrotvnews.com, Jakarta:

No comments:

Post a Comment