Wednesday, September 30, 2015

Masyarakat Belum Tahu JKN Jamin Operasi Katarak


Para dokter memerikan penderita mata katarak dalam proses screening aksi sosial operasi katarak gratis yang digelar di RS Bethesda atas dukungan PT Sidomuncul Tbk, Berlico Farma dan Persatuan Dokter Ahli Mata (Perdami) Yogya. [SP/Fuska Sani]Para dokter memerikan penderita mata katarak dalam proses screening aksi sosial operasi katarak gratis yang digelar di RS Bethesda atas dukungan PT Sidomuncul Tbk, Berlico Farma dan Persatuan Dokter Ahli Mata (Perdami) Yogya. [SP/Fuska Sani]

Masyarakat belum mengetahui secara menyeluruh, sesungguhnya penyakit mata katarak bisa disembuhkan dengan operasi, bahkan penderita menganggap operasi katarak membutuhkan dana yang besar meski pemerintah sudah memasukkan operasi katarak dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
Direktur RS Bethesda, dr Purwadi Sujatno menjelaskan, tiap diadakan aksi sosial, pasien selalu membludak namun dalam pelayanan secara reguler, tidak lebih dari 30 pasien ditangani dalam satu minggunya.
“Kami kurang tahu, apakah sosialisasinya kurang, sebab meski JKN menjamin dan juga gratis bagi pasien miskin, namun tiap ada bakti sosial, peminatnya tinggi,” kata dr Purwadi Sujatno, bersamaan dengan aksi sosial operasi katarak gratis yang digelar di RS Bethesda atas dukungan PT Sidomuncul Tbk, Berlico Farma dan Persatuan Dokter Ahli Mata (Perdami) Yogya, Jumat (25/9).
Lebih dari itu, Purwadi menyatakan bahwa tingginya kasus katarak di Indonesia, tidak sebanding dengan jumlah dokter mata. “Di Indonesia hanya ada sekitar 1.000 dokter mata, dan dalam setahun kurang-lebih hanya mampu mengoperasi 250 ribu mata. Semantara pertumbuhan penderitanya juga mencapai 250 ribu,” ujarnya.
Dikatakan, jumlah penderita katarak di Indonesia, tertinggi di Asia Tenggara atau mencapai 1,5 persen dari penduduk Indonesia, dan menjadi penyebab utama kebutaan dengan penambahan penderita kebutaan katarak sebanyak 0,1 persen atau sekitar 210 ribu jiwa per tahun.
“Katarak harus menjadi perhatian serius, karena berdampak luas pada kehidupan pasien, khususnya perekonomian masyarakat,” tegas Purwadi Sujatno.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Sidomuncul Tbk menyebutkan, pihaknya sudah melakukan bakti sosial operasi katarak mencapai 42.627 mata sejak tahun 2011 pada 27 provinsi. 
Menurut Irwan, kepedulian PT Sidomuncul dalam penyembuhan katarak, di titik-beratkan kepada warga miskin di pedesaan, karena dengan menderita katarak, otomatis aktivitas perekonomian masyarakat juga terganggu.
Terlebih lagi, lanjut Irwan, saat ini penderita katarak tidak hanya dialami kaum lansia, tetapi juga pada usia angakatan kerja yang notabene akan sangat mempengaruhi kesejahteraan.
Dalam kesempatan bakti sosial operasi katarak tersebut, 320 pasien terdaftar telah menempuh screening, pemeriksaan kesehatan jasmani, dan 60 orang akan dioperasi pada Minggu (27/9).
sumber: http://sp.beritasatu.com/

No comments:

Post a Comment