Pada
masyarakat yang semakin maju sekarang ini, komunikasi berperan penting dan
dibutuhkan untuk mendorong masyarakat agar lebih maju lagi. Dalam masyarakat
yang bertambah maju, seorang komunikator harus lebih cakap mengkomunikasikan
pesan, gagasan atau ide dari buah pikiran yang ingin disampaikan.
Kini
komunikasi merupakan faktor yang penting dalam mencapai tujuan suatu organisasi
dan masyarakat. Komunikasi yang efektif sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang
demokratis dan terbuka. Komunikasi yang efektif terjadi apabila individu
mencapai pemahaman bersama, merangsang pihak lain melakukan tindakan, dan
mendorong orang untuk berpikir dengan cara baru. Kemampuan berkomunikasi secara
efektif akan menambah produktivitas, baik individu yang bersangkutan,
organisasi maupun masyarakat. Dengan demikian, organisasi atau masyarakat mampu
mengantisipasi persoalan yang akan muncul, membuat keputusan secara efektif,
mengkoordinasikan arus kerja, mensupervisi orang lain, mengembangkan hubungan
serta dapat mempromosikan produk dan jasa organisasi (terutama entitas bisnis).
Dalam
sebuah perusahaan, komunikasi dapat berfungsi untuk memelihara motivasi pegawai/karyawan
dengan memberikan penjelasan kepada mereka tentang apa yang harus dilakukan,
seberapa baik mereka mengerjakannya dan apa yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja di saat tengah berada di bawah standar.
Guna
mencapai tujuan atau pemahaman bersama, harus ada two-way-communications, komunikasi dua arah atau komunikasi timbal-balik
di antara pihak-pihak yang terlibat. Untuk itu, diperlukan adanya kerjasama yang
diharapkan akan memudahkan buat mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi,
kelompok, maupun organisasi.
Dalam
penyelenggaraan pemerintahan komunikasi sangat berperan mendukung peningkatan
produktivitas kerja aparatur. Seiring dengan paradigma baru penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak lagi terpusat telah membawa konsekuensi yang luas bagi
lembaga pemerintahan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Hal ini
tercermin dalam tekad penyelenggaraan pemerintahan daerah yang lebih otonom dan
terdesentralisasi, ketimbang dengan paradigma lama yang semuanya serba terpusat
dan di bawah kendali langsung dari Jakarta.
Konsep
desentralisasi secara popular diartikan sebagai pemberian atau pendelegasian
wewenang dari atasan (pemilik wewenang) kepada bawahan (pelaksana). Sementara
itu otonomi mengandung makna kemandirian. Mandiri dalam konteks ini adalah
kebebasan untuk memilih yang disertai dengan kemampuan.
Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diperbarui dengan
UU Nomor 32 Tahun 2004 mengamanatkan memberikan otonomi yang luas, nyata,
bertanggung-jawab dan dinamis kepada daerah. Dalam hal ini daerah diberikan
kemandirian yang dipakai sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem
dalam instansi, ataupun antara instansi dan mitra kerja. Frekuensi dan
intensitas komunikasi yang dilakukan jelas akan turut memperngaruhi hasil dari
suatu proses komunikasi tersebut.
Dalam
hal komunikasi yang terjadi antar-pegawai/aparatur, kompetensi komunikasi yang
baik akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya. Dengan
begitu diharapkan tingkat kinerja suatu organisasi (sebuah instansi pemerintahan
misalkan) menjadi semakin baik. Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan
akan mendorong kinerja sumber daya
manusia secara keseluruhan dan memberikan feedback
yang tepat terhadap perubahan perilaku, sebagaimana direfleksikan dalam peningkatan
produktivitas kerja. Sebaliknya, apabila terjadi komunikasi yang buruk akibat
tidak terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang otoriter atau acuh tak acuh,
perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dapat berdampak terhadap
hasil kerja yang tidak maksimal.
Proses
komunikasi yang baik memerlukan adanya komunikasi timbal-balik agar hubungan
dan tujuan yang akan disampaikan dapat berdaya guna serta berhasil. Dengan
terciptanya komunikasi yang baik maka hambatan dalam mencapai suatu tujuan
individu dan kelompok dapat diminimalisasi ataupun diatasi.
Saat
ini komunikasi sangat dibutuhkan dan berperan penting dalam upaya meningkatkan
kinerja, produktivitas dan efektivitas masyarakat. Hal ini tidak lepas dari
fungsi komunikasi organisasi yang tercipta dengan baik dalam meningkatkan
kinerja dan efektivitas komunikasi dalam meningkatkan kinerja pegawai. ***
No comments:
Post a Comment