Ancaman
kecelakaan di tempat kerja di negara berkembang seperti Indonesia masih sangat
tinggi. Hal itu terjadi karena belum adanya pengetahuan dari majikan dan para
pekerja. Demikian dikatakan President Institution of Occupational Safety and
Health (IOSH)¸ Gerard Hand, di Jakarta, Selasa (8/10). IOSH adalah organisasi
resmi untuk para profesional dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja
terbesar di dunia, dengan anggota 42.000 orang yang tersebar di 100 negara.
Data
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di
Indonesia tidak kurang dari enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat
kecelakaan kerja. Angka tersebut tergolong tinggi dibandingkan negara Eropa
hanya sebanyak dua orang meninggal dua per hari karena kecelakaan kerja.
Sementara
menurut data Internasional Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata per
tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70
persen berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup.
Menurut
Gerard, untuk mengurangi kecelakaan kerja harus meningkatkan pengetahuan dalam
bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Selain itu, kata dia, harus ada
kerjasama untuk mengurangi tingkat kecelakaan, gangguan kesehatan, dan kematian
akibat kerja, khususnya di industri-industri berisiko tinggi seperti konstruksi
dan manufaktur.
Ia
menegaskan, pengetahuan dan kecakapan para majikan sangat penting untuk
memastikan kesehatan dan keselamatan para pekerja, sebagai yang paling utama
dan tidak dapat ditawar-tawar.
"Hal
ini tidak saja menyelamatkan nyawa manusia, tetapi juga menjadikan bisnis lebih
efisien,” kata dia.
Gerard
mengatakan, peran kepemimpinan dalam hal keselamatan kerja mempunyai dampak
yang sangat positif menjaga standar keselaman kerja dalam organisasinya, dan
hal ini perlu ditekankan kepada semua pihak yang bertanggungjawab terhadap
keselamatan dan kesehatan kerja di Asia Pasifik. Ia berharap, dapat bekerjasama
dengan berbagai organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai negara
untuk memperbaiki standar keselamatan dan kesehatan kerja di kawasan Asia
Pasifik.
"Kita
harus bekerjasama untuk memastikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja yang
baik dan realistis menjadi hak yang paling mendasar bagi seluruh pekerja di
Indonesia,” kata dia.
Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, mengajak semua perusahaan di
Indonesia agar melakukan pengamanan pada sektor tenaga kerja dengan menambah
anggaran keselamatan kerja dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang
selama ini masih dipandang lemah.
"Yang
paling banyak menelan korban itu adalah pekerjaan konstruksi, kenyamanan, dan
pengamanan para tenaga kerja itu penting," kata Muhaimin.
(www.beritasatu.com)
No comments:
Post a Comment