Friday, April 18, 2014

Berdua dengan Allah SWT


Dikisahkan oleh Ibnu Abil Hawari bahwa dia mendengar Tsuwaibah binti Bahlul, seorang wanita yang zuhud dari Damaskus, berkata, "Kekasihku, dunia dan akhirat tidak indah tanpamu, maka janganlah kau buat aku sendiri dan tersiksa."

Kesedihan Orang yang Takut pada Allah SWT  
Diceritakan oleh Ali bin Abil Har bahwa dia dan Khasyisy al-Maushuli masuk dari pintu al-Jabiyah. Dia memegang sebuah tulisan yang diberikan oleh Hamadah, seorang wanita sufi. Lalu dia membacanya, "Sampaikan salamku pada setiap orang yang bersedih di Syam." Lantas Khasyisy meraung-raung di depan orang-orang.

Tanda-tanda Cinta
Dari Ahmad bin Abi al-Hawari bahwa dia mendengar asma' al-Ramliyah, seorang wanita ahli ibadah, berkata, "Aku bertanya pada al-Baidha' binti al-Mufadhdhal, Saudariku, apakah orang yang mencintai Allah  memiliki tanda-tanda yang bisa dikenali? Dia menjawab, Saudariku, apakah orang yang mencintai tuannya akan bersembunyi? Kalau orang yang mencintai tuannya berusaha sembunyi, dia tidak dapat bersembunyi. Aku meminta, Sebutkan cirinya. Dia menjawab, Kalau kau melihat orang yang mencintai Allah SWT kau pasti akan melihat satu keajaiban dari orang yang takut tinggal di bumi, burung akan menemani kesendiriannya, dia menolak bersenang-senang, makanannya cinta saat dia lapar, minumannya cinta saat dia haus dan dia tidak merasa bosan untuk berkhidmah pada Allah SWT’."
Abdurrahman bin Yazid bin Jabir mengisahkan bahwa seorang budak perempuan Abu Umamah berkata, "Abu Umamah senang bersedekah dan mengumpulkannya. Dia tidak menolak satu pengemis pun walau hanya dengan sebutir telur, atau sebiji kurma atau sesuatu yang dapat dimakan. Suatu hari datang seorang pengemis dan dia telah memberikan semua miliknya kecuali tiga dinar. Lalu pengemis itu meminta padanya dan dia memberinya satu dinar. Kemudian datang pengemis lain dan dia memberinya satu dinar. Kemudian datang pengemis lain dan dia memberinya satu dinar.
Budaknya mengucap, "Aku marah dan berkata, Kau tidak meninggalkan apa-apa untuk kami." Lantas Abu Umamah meletakkan kepalanya untuk tidur siang. Ketika adzan dzuhur, budaknya membangunkannya, lalu dia berwudhu dan pergi ke masjid. Budaknya berkata, "Aku meninggalkannya dalam keadaan berpuasa. Kemudian aku meminjam untuk malamnya dan untuk menerangi lampunya. Lalu aku pergi ke tempat tidurnya merapikannya. Tiba-tiba aku melihat emas, lalu aku menghitungnya. Ternyata 300 dinar. Dia tidak melakukan apa-apa kecuali dia percaya ada gantinya.
Abu Umamah datang setelah Isya'. Ketika dia melihat hidangan dan lampu, dia tersenyum dan berkata, "Ini lebih baik daripada yang lain." Lalu budaknya menghampirinya sampai dia makan malam. Budaknya berujar, "Semoga Allah merahmatimu. Kau tinggalkan uang ini dengan cara diam-diam dan kau tidak memberitahuku lalu aku mengangkatnya?" Abu Ummah bertanya, "Uang yang mana? Aku tidak meninggalkan apa-apa." Budaknya mengangkat tempat tidurnya. Ketika dia melihatnya, Abu Umamah semakin heran. Budaknya berkata, "Aku bangkit dan aku potong ikat zinarku (ikat pinggang yang dipakai orang Nasrani) kemudian aku masuk Islam."
Ibnu Jabir mengungkapkan, "Aku menemukannya di masjid Himsh dan dia sedang mengajarkan para wanita al-Quran, Hadits dan fiqh."

No comments:

Post a Comment