Dari Mughirah atau selainnya, Abu al-Ahwash berkata, "Budak perempuan Ibrahim sengaja berpuasa pada hari yang sangat panas.” Lalu dia ditanya, "Kenapa kau sengaja berpuasa di hari yang sangat panas?" Dia menjawab, "Barang itu, jika murah, maka semua orang akan membelinya."
Kau Telah Berbuat Jahat Kepadaku
Dari
Abdullah bin al-Hasan al-Qadhi al-Anbari, "Aku memiliki seorang jariyah
dari bangsa Ajam dan cantik. Aku tertarik dengannya. Pada suatu malam, dia
tidur di sampingku, lalu dia terbangun dan aku tidak menemukannya. Aku
mencarinya, ternyata dia sedang sujud dan berdoa, ‘Demi cinta-Mu kepadaku, ampunilah aku.’ Aku bermohon, ‘Wahai
jariyah, jangan kau katakan demi cinta-Mu kepadaku, tetapi katakanlah, demi
cintaku kepada-Mu.’ Jariyah itu berkata, ‘Wahai orang yang tidak berguna, cinta-Nya kepadaku telah
mengeluarkanku dari kemusyrikan menuju Islam. Dia membangun mataku dan menidurkan
matamu.’ Lalu aku berpesan, ‘Pergilah,
kau bebas karena Allah SWT.’ Dia
berkata, ‘Tuhanku, aku telah berbuat jahat pada-Mu, dulu aku mendapat dua
pahala, sekarang aku hanya punya satu pahala’."
Menyesal Karena Tertinggal
Khalid
al-Warraq bercerita,
"Aku memiliki seorang jariyah yang sangat giat beribadah. Pada suatu hari
aku menemuinya dan memberitahu tentang kasih sayang Allah dan penerimaan-Nya,
pekerjaan akan berjalan.” Dia menangis lalu berkata,
"Wahai Khalid, aku memiliki beberapa harapan pada Allah SWT yang kalau dipikul oleh gunung-gunung, mereka tidak kuasa
memikulnya sebagaimana mereka tidak mampu memikul amanah. Aku tahu bahwa dalam
kemurahan-Nya, Allah SWT akan menolong setiap orang yang
berdosa. Tetapi, bagaimana aku yang menyesal karena telah
tertinggal?"
Khalid
berkata, "Apakah penyesalan yang lalu?"
Dia menjawab, "Nanti pada hari mahsyar, saat semua yang berada dalam
kubur dibangkitkan, orang-orang yang berbuat baik akan mengendarai amalnya yang
baik, lalu mereka melewati shirath paling dahulu. Demi keagungan Tuhanku, orang
yang kurang amalnya tidak akan melewati orang yang giat beramal, walaupun
kemuliaan akan merangkak, atau bagaimana aku dengan matinya rasa sedih dan duka
jika aku melihat mereka lari bersama-sama dan bendera orang-orang baik
berkibar, lalu orang-orang yang merindu melewati shirath, orang-orang yang
mencinta sampai pada Allah SWT dan aku tertinggal bersama orang-orang yang
berbuat jahat dan dosa?"
Kemudian dia menangis dan mengucap, "Wahai Khalid, lihatlah, bukankah
perampok merampok keluasan waktumu untuk mensegerakan amal? Karena di antara
dua rumah, tidak ada rumah yang ada pembantunya yang luput dari berkhidmah. Maka
celakalah bagi orang yang kurang dalam berkhidmah pada Tuhannya sedangkan dia
banyak punya harapan. Tidakkah amal akan membangunkannya ketika orang-orang yang tidak
berguna tidur pulas?"
Sampai Dia Mati
Ya'la
bin Hakim meriwayatkan dari Said bin Jubair
yang bercerita, "Aku belum melihat orang yang
begitu menjaga kehormatan Ka'bah dan demikian ingin ke sana
selain penduduk Basrah. Pada suatu malam, aku pernah melihat seorang jariyah di antara mereka bergelayut di dinding Ka'bah dan dia berdoa sambil
menangis, tertunduk lalu mati."
Mulia dan Hina
Aun
bin Abi Imarah al-Bashri mengisahkan dari Abu Mahraz al-Thafawi
yang bertutur, "Aku mengeluhkan sempitnya
usahaku pada jariyahku sedangkan aku masih muda.” Jariyah Abu Mahraz berujar, "Anakku, mintalah bantuan
pada kemuliaan qana'ah dari kehinaan tuntutan. Demi Allah, dari kebanyakan
orang, aku melihat hanya sedikit yang
kembali dengan selamat." Abu Mahraz berkata, "Setelah mengetahui
makna ucapannya, aku selalu qana'ah."
No comments:
Post a Comment