Sunday, April 13, 2014

Wahai yang Maha Pemurah


Dari Ya'qub dari Muhamad bahwa Khasyah al-Abliah mengadu, "Sesungguhnya dosa-dosa lebih sedikit dari kemurahan-Mu daripada Kau tidak mengampuninya. Oleh sebab itu, hatiku kosong dari dosa karena cinta-Mu."

Beberapa Berita Raihanah
Abu al-Qasim bin Said mengatakan bahwa dirinya mendengar Shalih al-Murri bertutur, "Aku melihat Raihanah, lalu aku memberi salam kepadanya.” Raihanah pun berpesan, "Wahai Shalih, dengarkan ini:
Demi wajah-Mu, jangan Kau adzab kami karena aku
Berharap aku akan menang dengan kebaikan akhirat
Kau-lah tetangga orang-orang baik di sana
Kalau tidak ada Engkau, tempat itu tidak baik.”
Al-Rabi’ berkata, "Aku, Muhamad bin al-Munkadir[1] dan Tsabit al-Bannani[2] bermalam di tempat Raihanah al-Majnunah karena satu keperluan. Pada awal malam dia berdiri dan berkata:
Orang yang mencintai berdiri di depan Yang Diharapkan
Dan hati hampir terbang karena gembira
Pada pertengahan malam, aku mendengar dia bertutur:
Jangan kau temani orang yang kira akan membuatmu kesepian
Dan kau terhalang untuk mengingatnya saat gelap
Berusaha dan bekerja keraslah dan jadilah orang yang bersedih pada malam hari
Dia akan menuangimu gelas cinta yang mulia dan terhormat
Kemudian dia memanggil, "Celaka, celaka." Aku bertanya, "Dari apa?" Dia menjawab:
Gelap telah pergi dengan cinta dan kelembutannya
Semoga gelap dengan cintanya akan kembali lagi.

Wanita Ahli Ibadah
Dikisahkan oleh Shalih bin Abdullah, "Kami pergi ke Abadan[3] ketika berada di dekat gunung dan Qari' kami membacakan ayat al-Quran, tiba-tiba ada seorang wanita di atas berteriak lalu jatuh dari atap, lantas dibawa dan dimasukkan dalam sebuah rumah, lalu meninggal dunia.
Dia berkata, "Lalu kami diundang oleh penduduk Basrah dan aku belum pernah melihat satu hari yang lebih baik dan lebih ramai daripada hari itu."

Wahai Yang Maha Luas Ampunan-Nya
Diceritakan oleh Abdu Rabbih al-Khawash bahwa, di Arjan, ada seorang wanita Persia yang pernah berkeluh-kesah, "Tuhanku, Engkau rencanakan hikmah-Mu pada makhluk-Mu, karena keadilan-Mu dibagikan pada mereka semua. Lalu aku bertaubat karena aku tahu dengan luasnya rahmat-Mu maka maaf-Mu akan mencakup mereka. Tuhanku, Engkau tangguhkan orang-orang yang berbuat dosa dan Engkau tidak segera menghukum mereka, kebaikan pandangan-Mu pada mereka dan maaf-Mu lebih mereka inginkan daripada dosa-dosa mereka. Apa yang menahan mereka dari itu, bukankah kebaikan-Mu telah terbukti pada umat manusia sebelumnya?"
Dia meratap dengan kata-kata ini lalu menangis.


[1]Muhammad bin al-Munkadir at-Taimi al-Madani, dapat dipercaya, haditsnya dalam kutub al-Sittah, wafat tahun 130 H.
[2]Tsabit bin Aslam al-Banani, terpercaya, ahli ibadah, haditsnya dalam kutub al-Sittah.
[3]Sebuah negeri di Persia.

No comments:

Post a Comment