Wednesday, January 15, 2014

Peserta JPK Jamsostek Keluhkan Pelayanan



* Tidak Bisa Berobat di BPJS Kesehatan

Banyak peserta jaminan pelayanan  kesehatan (JPK) Jamsostek mengeluh tidak bisa berobat di BPJS Kesehatan.  Persoalan data yang tidak terintegrasi menjadi penyebab kesemrawutan pelayanan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan.

Kepala Divisi Teknis BPJS Ketenagakerjaan, dr. Endro Sucahyo, mengatakan sesungguhnya PT Jamsostek yang kini sudah menjadi BPJS Ketenagakerjaan sudah menyerahkan data kepesertaan JPK terakhir pada  24 Desember 2013 kepada PT Askes yang sekarang telah bertranformasi menjadi BPJS Kesehatan.

Data terakhir, lanjutnya,  merupakan data tambahan yang akan diserahkan pada 16 Januari 2014, karena data tersebut merupakan data di mana pada saat peralihan masih banyak pasien peserta JPK Jamsostek yang masih di rumah sakit.

“Contohnya peserta yang  melahirkan dan lainnya. kita harus menunggu peserta tersebut, karena ini akan menyangkut administrasi yang harus diselesaikan. Itupun datanya tidak terlalu bergerak banyak, hanya nol koma sekian persen,”  kata Endro di Jakarta, Sabtu (11/1).

Sementara Kepala Biro Pengembangan Informasi Teknologi BPJS Ketenagakerjaan, Romi Erfianto mengatakan,   sudah tujuh kali melakukan konsolidasi dengan lembaga terkait termasuk BPJS Kesehatan.

“Tujuannya untuk keselarasan  operasional, khususnya dalam hal penerimaan iuran dan data, agar peserta dapat melihat langsung datanya secara transparan,” jelasnya.

Peserta bisa melihat langsung dengan program virtual account. Nantinya peserta dapat membayar iuran  ke seluruh bank yang sudah bekerjasama seperti Bank BNI, Bank Mandiri, Bank Bukopin dan Bank BRI. “Saat ini hampir 85 persen peserta BPJS Ketenagakerjaan sudah menggunakan virtual account,” ujar Romi. (www.poskotanews.com)

No comments:

Post a Comment