Monday, August 5, 2013

KAMI TAK MAU MASUK PERANGKAP PERANG HARGA

* PT Bank CIMB Niaga Tbk


Inovasi menjadi strategi kunci CIMB Niaga untuk keluar dari komoditisasi, seraya sekaligus membangun brand recognition

SESEKALI PETUGAS CUSTOMER SERVICE Bank CIMB Niaga dibuat salah tingkah oleh Arwin Rasyid. Ini bukan karena CEO-nya sedang mengganggunya. Bukan itu. Secara periodik Arwin, 56 tahun, memang datang berkunjung ke kantor-kantor cabang Bank CIMB Niaga untuk melihat langsung pekerjaan bawahannya. Di kantor cabang, salah satu yang menjadi perhatian Arwin adalah petugas customer service.
          Bagi Arwin, seorang customer service di CIMB Niaga harus menjadi knowledge worker. Untuk itu dia mesti memiliki pengetahuan yang lengkap tentang produk-produk bank tempatnya bekerja dan harus mampu mengkomunikasikannya secara fasih kepada setiap pelanggan. Ini bukan hanya agar sang customer service bisa menjawab seluruh pertanyaan pelanggan, akan tetapi juga agar mampu menawarkan produk-produk CIMB yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
          Banyak pelanggan yang datang ke bank bukan hanya untuk bertransaksi atau membuka rekening, melainkan juga untuk mencari solusi. Misalnya, ada pelanggan yang ingin bepergian ke luar negeri, seperti ke Brazil di Amerika Selatan. Oleh karena akan bepergian untuk jarak yang terbilang jauh, kalau bisa pelanggan tentu tak ingin repot dengan membawa uang tunai Cruzeiro Real, mata uang Brazil, dalam jumlah yang terlalu besar dari Indonesia. Ada uang tunai, tapi secukupnya saja. Selebihnya kalau bisa bukan dalam bentuk tunai. Ini bukan demi kepraktisan, tapi juga keamanan. Bisakah pelanggan tadi melakukannya?
Nah, sang customer service tadi mesti bisa memberikan solusi untuk pelanggan yang semacam ini. Sebab, CIMB Niaga memang memiliki solusinya. Caranya, sang customer service mesti bisa menjelaskan bahwa si pelanggan tadi cukup membuka rekening di Bank CIMB Niaga dan menaruh dananya dalam jumlah yang cukup. Bisa dalam bentuk Rupiah. Kelak Bank CIMB Niaga akan menerbitkan sebuah kartu baginya. Dengan kartu tersebut, pelanggan tadi bisa menarik uang tunai melalui mesin ATM bank yang ada di Brazil, atau negara mana pun. Untuk layanan ini, Bank CIMB Niaga tidak mengenakan biaya transaksi apa pun. CIMB Niaga juga menjamin pelanggan tadi akan memperoleh kurs konversi yang wajar.
Layanan semacam ini adalah salah satu dari keunggulan yang dimiliki oleh Bank CIMB Niaga, selain layanan-layanan lainnya. Inilah layanan yang merupakan buah dari inovasi CIMB Niaga.


BANK CIMB NIAGA merupakan bank hasil merger antara PT Bank Niaga Tbk dengan LippoBank Tbk. Keduanya resmi bergabung pada 1 November 2008. Dahulu, Bank Niaga dimiliki oleh pengusaha Julius Tahija, sementara LippoBank adalah bank milik Keluarga Mochtar Riady dari Grup Lippo.
          Di industri perbankan, Bank Niaga memang terkenal dengan inovasinya yang berbasis teknologi. Misalnya, Bank Niaga adalah bank pertama di Indonesia yang memperkenalkan layanan dengan mesin ATM. Krisis ekonomi 1998 menghempaskan Bank Niaga, sehingga saham mayoritas bank itu diambil alih oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Pada 2002 CIMB Group mengambil alih saham mayoritas Bank Niaga dari BPPN.  Hampir lima tahun kemudian seluruh saham BPPN pun diambil alih oleh CIMB. Dan, pada nama Mei 2008 nama bank itu pun berubah menjadi Bank CIMB Niaga. 
          Akan halnya LippoBank, Mochtar Riady menjual kepemilikannya ke Grup Khazanah pada September 2005.
          Regulasi Single Presence Policy dari Bank Indonesia (BI) memaksa Bank CIMB Niaga dan LippoBank untuk bergabung, karena keduanya dimiliki oleh kelompok usaha yang sama. Khazanah adalah pemegang saham mayoritas dari CIMB Group. Maka, pada 1 November 2008, LippoBank resmi bergabung dengan CIMB Niaga—dengan tetap mempertahankan nama Bank CIMB Niaga.
          Bergabungnya LippoBank menghasilkan lompatan besar bagi CIMB Niaga, karena membuat bank itu mampu memberikan layanan perbankan yang komprehensif di bisnis perbankan ritel, UKM, korporat dan juga dalam layanan transaksi pembayaran. Penggabungan keduanya juga membuat aset Bank CIMB Niaga langsung melambung. Menurut daftar yang dikeluarkan BI, per tahun 2012 CIMB Niaga menempati peringkat ke-5 bank terbesar di Indonesia berdasarkan aset. Pada 2012 aset CIMB Niaga mencapai Rp164 triliun. Posisi teratas ditempati Bank Mandiri dengan aset Rp493triliun.
                  

JIKA MENENGOK SEJARAHNYA, inovasi memang sudah menjadi kata kunci bagi Bank CIMB Niaga untuk bersaing dengan bank-bank lain yang dari segi ukuran, seperti aset, omzet maupun permodalan dan jumlah cabangnya, jauh lebih besar ketimbang CIMB Niaga. Kata Arwin, “Kami bukanlah bank yang terbesar di Indonesia, sehingga harus tetap inovatif. Bagi saya, inovasi adalah jantung dari diferensiasi. Kami harus berbeda—meski belum tentu betul-betul berbeda jika dibandingkan dengan bank lain. Kalau kami tidak bisa betul-betul berbeda, setidak-tidaknya kami harus terlihat berbeda.”  

Boks
Visi-Misi Bank CIMB Niaga
“Menjadi bank terpercaya di Indonesia, bagian dari jaringan universal banking terkemuka di Asia Tenggara, yang memahami kebutuhan nasabah, menyediakan solusi keuangan yang tepat dan komprehensif, serta menjalin hubungan yang berkesinambungan.”

          Arwin, yang pehobi golf, menyebut salah satu produk terbaru yang merupakan hasil inovasi Bank CIMB Niaga, yakni Rekening Ponsel. Produk ini oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) dinobatkan sebagai mobile wallet pertama di Indonesia dan bahkan di Asia Tenggara. Melalui layanan ini, pemilik ponsel bisa melakukan transaksi melalui Bank CIMB Niaga tanpa dia harus menjadi nasabah atau memiliki rekening di bank tersebut. Caranya? Dia cukup mendaftarkan nomor ponselnya ke cabang Bank CIMB Niaga terdekat. Nomor ponsel itulah yang akan menjadi nomor rekeningnya. Setelah terdaftar, dia boleh menyetorkan dana ke rekening ponselnya. Sesuai aturan Bank Indonesia (BI), Rekening Ponsel ini dapat menerima setoran dana maksimal Rp5 juta.

Penghargaan MURI untuk Rekening Ponsel
Sumber: www.metrotvews.com

          Pemilik Rekening Ponsel ini bisa menggunakan dananya untuk berbagai keperluan, seperti membeli pulsa telepon prabayar, membayar berbagai tagihan, tarik tunai melalui ATM atau transfer dana ke nomor ponsel lain. Masih sesuai aturan BI, dana yang bisa ditransfer maksimal Rp1 juta. Lalu, nomor ponsel penerima juga mesti didaftarkan terlebih dahulu ke cabang Bank CIMB Niaga terdekat.
Melalui layanan Rekening Ponsel yang diluncurkan pada Maret 2013, ungkap Arwin, saat ini setiap harinya Bank CIMB Niaga menerima pembukaan 1.500-an rekening baru. Angka ini memang belum sesuai dengan harapan Arwin yang per hari akan ada pembukaan 5.000 rekening baru. “Ini karena layanan Rekening Ponsel masih baru dan kami belum gencar berkampanye. Juli 2013 promosi untuk layanan ini akan kami gencarkan,” kata Arwin. Dia menargetkan akan ada 1 juta Rekening Ponsel di Bank CIMB Niaga. Jika di setiap rekening memiliki dana Rp1 juta, maka total yang berhasil dihimpun Bank CIMB Niaga akan mencapai Rp1 triliun.
          Contoh produk hasil inovasi lainnya adalah KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang suku bunganya bisa berkurang jika nasabah mendaftarkan sembilan rekening lainnya, baik itu rekeningnya sendiri, rekening istri/suami atau rekening anak-anaknya. CIMB Niaga memiliki teknologi yang mampu meng-connect rekening-rekening tersebut. Dana yang ada di rekening tersebut bisa diakumulasikan dan akan menjadi pengurang suku bunga KPR-nya di Bank CIMB Niaga.
          Inovasi-inovasi tersebut mempunyai dampak bisnis yang lumayan. Contohnya, kini diperkirakan 50% pengajuan KPR baru ke Bank CIMB Niaga datang melalui produk ini. Lalu, jumlah pembukaan Rekening Ponsel juga terus meningkat. Sementara inovasi di kartu kredit, melalui pemasangan standing banner yang inovatif, membuat jumlah kartu kredit yang diterbitkan Bank CIMB Niaga juga terus meningkat. “Pada awal merger di tahun 2006, kami berada di peringkat ke-7 dari sisi jumlah kartu yang diterbitkan. Kini kami sudah di peringkat ke-4,” klaim Arwin Rasyid.
          Semua inovasi tersebut, ungkap Arwin, memiliki dua tujuan. Pertama, menghindarkan Bank CIMB Niaga dari perangkap perang harga atau komoditisasi yang akan menciptakan kondisi lose-lose. Kedua, untuk meningkatkan brand recognition Bank CIMB Niaga.         


UNTUK TETAP BISA INOVATIF, Bank CIMB Niaga harus bisa mengembangkan budaya inovasi di lingkungan perusahaan. Sejatinya budaya ini akan tumbuh subur jika perusahaan ditopang oleh para knowledge worker atau pekerja yang berpengetahuan. Dalam implementasi knowledge management (KM), inovasi tercermin pada kriteria ketiga, dari delapan kriteria Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE), yakni developing and delivering knowledge base product/service/solutions atau innovation capability. Di Bank CIMB Niaga, mereka menyebut ini dengan istilah Cultivating Continous Innovation.
Ada sejumlah upaya inspiratif yang dilakukan Bank CIMB Niaga dalam mengembangkan budaya inovasi di perusahaannya.
          Pertama, membangun dan mengembangkan pekerja berpengetahuan melalui penerapan empat pilar HR Strategy, yakni merekrut dan mempertahankan talenta, penghargaan kerja berdasarkan prestasi, membentuk dan mengembangkan kapabilitas dan leadership, serta meningkatkan efektivitas organisasi dan membangun budaya kerja yang sesuai. Melalui strategi ini, kompetensi dan tingkat engagement karyawan terus meningkat. Pengakuan atas hal ini datang dari majalah ekonomi dan bisnis SWA. Pada tahun 2011, majalah SWA menganugerahkan HR Excellence Award untuk Bank CIMB Niaga.
          Kedua, perbaikan proses bisnis melalui program DOME (Developing Operation Management Excellence) guna menghasilkan perbaikan yang terukur. Program ini mulai dicanangkan pada 16 Oktober 2010. Beberapa aktivitas yang terkait dengan program DOME adalah pelatihan, sharing melalui Business Learning Session dan internet. Melalui program DOME, sepanjang tahun 2011 Bank CIMB Niaga berhasil menurunkan biaya lembur hingga 70%, meningkatkan produktivitas 10%, dan perbaikan proses kerja (dengan 9 ide perbaikan).
          Ketiga, penerapan Lean Six Sigma Green Belt. Program ini bertujuan menyederhanakan proses kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan. Penerapan program ini didesain agar sejalan dengan strategi bisnis perusahaan yang fokus pada kecepatan dan kualitas layanan, dan membangun budaya menjadi pemenang (winning culture) melalui kinerja terbaik. Ini ditempuh melalui proyek Lean Six Sigma. Lewat proyek ini diharapkan terjadi perubahan mindset karyawan untuk mau melakukan perbaikan yang terus menerus.
Sampai saat ini ada 22 karyawan Bank CIMB Niaga yang memiliki sertifikasi Green Belt. Untuk terus meng-up date pengetahuan para pemegang Green Belt ini setiap tahun Bank CIMB Niaga mengadakan program Six Sigma Café. Melalui perbaikan proses kerja tersebut, Bank CIMB Niaga mampu menghasilkan potensi penghematan hingga Rp11,8 miliar.
          Keempat, memperkaya unit-unit bisnis dengan pengetahuan. Misalnya, untuk bisnis kartu kredit dan personal loan, Bank CIMB Niaga menerapkan strategi bisnis yang spesifik guna menghasilkan produk, layanan atau solusi yang inovatif. Desain standing banner kartu kredit yang khas dan menyolok di berbagai mal merupakan inovasi yang beranjak dari strategi ini.
Strategi lainnya adalah dengan memanfaatkan pengetahuan tentang pasar, bisnis dan kompetitor guna memenuhi ekspektasi pelanggan yang terus meningkat maupun untuk menciptakan peluang-peluang bisnis baru. Hasilnya berupa alternate channel, seperti CIMB Clicks (internet banking) dan Go Mobile (mobile banking).
          Kinerja layanan perbankan yang berbasis teknologi ini pun meningkat signifikan. Untuk CIMB Clicks, jika kuartal IV-2010 nilai transaksinya baru Rp2,33 miliar, setahun kemudian sudah menjadi Rp5,18 miliar, atau tumbuh 122%. Begitu pula jumlah pelanggan yang bertransaksi melalui layanan Go Mobile meningkat 140% dari 205 pelanggan (Desember 2010) menjadi 494 pelanggan (Desember 2011).
         

KEPEMIMPINAN BERPERAN PENTING dalam menjaga kontinuitas inovasi dan menciptakan knowledge worker di Bank CIMB Niaga. Sungguh beruntung CIMB Niaga memiliki Dato’ Sri Nazir Razak dan Arwin Rasyid di pucuk pimpinan. Dukungan keduanya, juga dari jajaran manajemen senior, terus mengalir baik dalam bentuk finansial maupun non finansial.

Boks
"Never tell people how to do things. Tell them what to do and they will surprise you with their ingenuity."
- George Patton

          Dukungan finansial tercermin dari terus meningkatnya jumlah anggaran yang dialokasikan untuk program pelatihan. Misalnya, biaya pelatihan pada tahun 2011 mencapai Rp114,3 miliar. Untuk tahun 2012, biaya pelatihan ini meningkat hampir 20% menjadi Rp137 miliar.
          Arwin menegaskan bahwa bagi Bank CIMB Niaga, soal besarnya biaya pelatihan bukanlah menjadi isu utama baginya. “Isu utama kami adalah berapa besar hasil yang diperoleh keluarnya biaya tersebut,” tegasnya. Bicara soal biaya, Arwin lantas teringat dengan sebuah film yang berjudul The Good, The Bad and The Ugly. Kalau dikaitkan dengan biaya tadi, lengkapnya menjadi The Good Cost , The Bad Cost, dan The Ugly Cost. Apa maksudnya?
Arwin memaparkan, The Good Cost adalah bila biaya dikeluarkan membuat produktivitas, efisiensi, moral kerja dan kinerja karyawan serta perusahaan meningkat. “Ini berarti sesuai dengan harapan kami,” kata alumnus S1 dari Fakultas Ekonomi UI (1980) dan program S2 dari University of Hawaii (1981 dan 1982) itu. The Bad Cost, lanjut Arwin, tercermin dari rendahnya efisiensi rendah. Misalnya, suatu cabang hanya membutuhkan satu unit mobil, akan tetapi mereka memesan dua unit mobil. Atau, satu cabang hanya membutuhkan empat teller, tapi di sana ada delapan teller.  “Jadi tidak efisien,” simpulnya. Sedangkan The Ugly Cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan karena terjadinya penyimpangan, fraud, atau meningkatnya Non Performing Loan. Ini jelas biaya yang tidak ingin dikeluarkan oleh perusahaan.
          Untuk dukungan non finansial datang dari CEO CIMB Group di Malaysia, Dato’ Sri Nazir Razak. Ini ia lakukan dalam bentuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Dato’ Sri Nazir Razak melakukannya melalui blog-nya, DSNR’s blog. Blog ini ditulis oleh Dato Sri Nazir Razak dan di-up date secara berkala. Melalui blognya ini, Dato Sri Nazir berbagi pengalaman pribadinya dalam mengelola bisnis dan menuliskan pandangannya tentang kondisi pasar atau perekonomian. Blognya ini dapat diakses oleh seluruh karyawan CIMB, termasuk karyawan Bank CIMB Niaga.


Dato Sri Nazir Razak: Berbagi pengetahuan melalui blog
Sumber: www.thenutgraph.com

          Di Indonesia, Arwin mengimbanginya dengan mendorong terciptanya berbagai forum sharing dan komunikasi di lingkungan Bank CIMB Niaga, baik untuk karyawan baru maupun karyawan lama. Untuk karyawan baru, CIMB Niaga memiliki program Onboarding, yaitu program orientasi mereka yang baru bergabung di Bank CIMB Niaga. Guna memudahkan peserta, Bank CIMB Niaga juga menyiapkan Onboarding Kit. Ini adalah perangkat yang diharapkan membantu karyawan baru dalam beradaptasi dengan lingkungan CIMB Niaga.
Arwin Rasyid sendiri ikut terlibat dalam program ini. Untuk karyawan baru pada level Executive Vice President (EVP) ke atas, bahkan ia turun langsung memberikan sharing session. Nama programnya EVP & Above Induction Programme. Arwin juga aktif memberikan materi dalam workshop-workshop internal yang terkait dengan perkreditan.


Boks
“The best way to learn is to share"
- Oxford University


Masih ada lagi beberapa forum lainnya bagi manajemen senior Bank CIMB Niaga, baik dari jajaran komisaris maupun direksi, untuk berbagi pengetahuan dan pengalamannya kepada segenap karyawan dalam berbagai tingkatan. Misalnya,  Leadership Café dan Senior Management Walkabout, yakni event tatap muka manajemen senior untuk berbagi pengetahuan dan mendapatkan masukan langsung dengan para karyawan. Pada tahun 2011 Senior Management Walkabout telah melibatkan semua anggota direksi dan sekitar 6.000 karyawan.
Satu hal yang patut dicatat adalah partisipasi CIMB Niaga dalam ajang Blue Ocean Strategy yang diselenggarakan langsung oleh CIMB Group, induk usaha Bank CIMB Niaga. Ajang ini melibatkan semua bank milik CIMB yang ada di seluruh dunia. Melalui Blue Ocean Strategy, sepanjang tahun 2011 CIMB Niaga telah menyumbangkan 2.500 ide inovatif. Dari seluruh ide tersebut, setelah ditandingkan dengan bank-bank CIMB lainya yang ada di seluruh dunia, tiga di antaranya dinilai sebagai ide cemerlang usulan Indonesia dan masuk dalam Top 10 Best Idea.
          Dengan kinerja yang semacam ini, tak heran jika Bank CIMB Niaga menjadi salah satu perusahaan yang paling dikagumi di Indonesia.     

                                                          *****

























No comments:

Post a Comment