Thursday, August 1, 2013

Langkah-langkah Mengantisipasi Masalah Populasi Menua



Penuaan merupakan indikator keberhasilan pembangunan namun pada saat yang bersamaan populasi yang menua menimbulkan berbagai macam permasalahan.

"Sejak dini pemerintah perlu merancang desain kebijakan kependudukan yang bersifat 'population-responsive' yang menjawab kondisi kependudukan pada saat ini, menjadikan penduduk sebagai fokus dan dasar utama pembangunan," ujar Kepala BKKBN, Prof. Fasli Jalal, Rabu (31/7).

Pendapatnya disampaikan dalam Seminar UNFPA, BKKBN dan Yayasan Emong Lansia Mengenai Penyebab Konsekuensi, dan Penentuan Kebijakan Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010 di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (31/7).

Sensus penduduk yang dilakukan pada 2010, mencatat sekitar 18.000.000 penduduk lanjut usia atau 8 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia. Dengan menurunnya angka kelahiran maka pada 2050 jumlah penduduk lansia bisa mencapai 80.000.000 jiwa.

Di antara persoalan paling mendesak tentang lansia di seluruh dunia adalah jaminan pendapatan dan kesehatan.

Fasli mengatakan fenomena saat ini menunjukkan keluarga merupakan penanggung jawab utama dalam pengasuhan dan dukungan keuangan atas berbagai tanggungan lansia. Akan tetapi, bantuan pribadi dari keluarga tidak dapat lagi secara otomatis dianggap sebagai satu-satunya sumber pendapatan bagi anggota keluarga lansia.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, para pakar dalam seminar tersebut menyarankan diperlukannya investasi dalam sistem pensiun, akses ke layanan kesehatan yang terjangkau dan memadai, sistem transportasi dan perumahan yang ramah bagi lansia, dan  penghapusan diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan dengan sasaran para lansia.

"Lebih lanjut, kebijakan bersifat 'population-influencing' perlu dirumuskan dalam menghadapi tantangan dan sebagai upaya antisipasi menghadapi kondisi penuaan penduduk di masa yang akan datang. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas kesehatan, partisipasi sosial, dan keamanan sosial penduduk berusia lanjut," ujarnya. (www.beritasatu.com)

No comments:

Post a Comment