Friday, March 21, 2014

Diabaikan Klub, Bek Sriwijaya FC Mau Operasi Pakai JKN

Merasa diabaikan manajemen Sriwijaya FC, bek M Sobran akhirnya memakai jalur jaminan kesehatan nasional (JKN) yang diselenggarakan badan penyelenggara jaminan sosial (BPJS) supaya bisa naik meja operasi menyembuhkan cedera lutut.

Hal ini terpaksa ditempuh Sobran setelah manajemen Sriwijaya FC yang pernah berjanji membiayai operasi, tak kunjung memberi kepastian.

“Sampai sekarang belum juga ada realisasi dari manajemen. Jadi saya pilih BPJS untuk membantu operasi saya. Sekarang sedang proses, mudah-mudahan bisa,” ungkap Sobran kepada Goal Indonesia, Kamis (20/3/2014) malam.

Saat pemain Sriwijaya FC melakukan aksi mogok latihan di akhir musim lalu, Sobran bersama Ramdani dan Diego Michiels menjadi pemain lokal yang loyal kepada manajemen sebagai pemain profesional hingga kompetisi selesai. Kemana, dan apa pun agenda Laskar Wong Kito dijalaninya.

Namun kini Sobran mengaku kaget ketika mendengar kabar manajemen berupaya mengevaluasi kontrak kerjanya lantaran tidak berkontribusi dengan tim. Padahal cedera yang didapatnya ini bukan kemauannya.

“Sungguh, saya merasa dizholimi. DP [uang muka] saya sisa 15 persen dihapuskan, dan gaji perbulan dipotong Rp9 juta. Gaji pertama baru saya terima kemarin (Rabu, 19/3),” terangnya.

Untuk mengungkap hal sebenarnya, pemain asli Palembang ini berencana menggelar jumpa wartawan hari ini.

“Untuk lebih jelas lagi, besok [Jum’at, 21/3] saya akan bicara banyak dengan teman-teman wartawan,” tuturnya.

Sementara itu, manajer Sriwijaya FC Robert Heri membantah pihaknya tidak membantu upaya Sobran untuk melakukan operasi. Justru sebaliknya, dia mempertanyakan, dan menunggu kesiapan Sobran untuk naik meja operasi.

“Setahu saya, DP Sobran sudah dibayar saat tanda tangan kontrak. Tapi untuk gaji memang ada yang belum dibayar. Mungkin ini salah paham saja,” kilah Robert. (www.goal.com)

No comments:

Post a Comment