Entitas anak usaha PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (Mandiri Inhealth) menargetkan perolehan premi sebesar Rp 2,6 triliun tahun depan atau naik 85,7 persen dari target akhir tahun sebesar Rp 1,4 triliun. Hal itu seiring mulai berjalannya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Direktur Utama Mandiri Inhealth Roy Ibrohim mengaku optimistis target tersebut dapat terlaksana dengan adanya mandatory (kewajiban) keikutsertaan perusahaan asuransi dalam program BPJS Kesehatan hingga 20 persen.
"Ini merupakan trigger bagi industri asuransi, trader-nya akan semakin banyak dan masyarakat akan semakin memiliki banyak pilihan, saya kira BPJS akan top up industri asuransi," katanya baru-baru ini.
Meski saat ini baru dua perusahaan asuransi yang telah menandatangi Coordination of Benefit (CoB) Program Kesehatan BPJS Kesehatan, Roy meyakini perusahaan asuransi lain akan segera menyusul.
"Perusahaan asuransi yang terdaftar baru dua, tapi masih akan bertambah. Kami sendiri telah menyiapkan chanel dari Mandiri untuk mengantisipasi program BPJS Kesehatan," katanya.
Tahun ini, perusahaan menargetkan laba bersih Rp 200 miliar atau naik 66,7 persen dari Rp 119,92 miliar setahun lalu.
"Kami yakin pertumbuhan premi nasional akan di atas 17 persen tahun depan, prospek perusahaan ke depan masih akan cerah," katanya. (www.beritasatu.com)
No comments:
Post a Comment