Kondisi Geografis wilayah Indonesia terutama di kawasan Irian
masih menjadi kendala utama dalam pemerataan kesejahteraan rakyat yang mendiami
kawasan tersebut. ondisi geografis berupa pegunungan dan sebagian kawasan hutan
memaksa warga untuk menggunakan pesawat terbang sebagai transportasi utama,
walau mereka hanya pergi dari satu distrik (kecamatan-red) ke distrik lainnya
sehingga tidak aneh jika biaya hidup di kawasan ini cukup tinggi.
Hal tersebut disampaikan Asisten Sekretaris Daerah (Asda 2)
bidang Pembangunan dan Ekonomi Kabupaten Sorong, H. A. Gani Malagapi, S.Sos,
M.Si saat melakukan kunjungan kerja beserta sejumlah stafnya ke kabupaten
Purwakarta, Kamis (10/1/2013) di Gedung Negara Pemkab Purwakarta.
Menurutnya, akibat kondisi geografis tersebut menuntut
pemerintah daerah baik pemerintah propinsi maupun kabupaten/kota untuk
mensiasati program kebijakannya dalam meningkatkan pelayanan publik dan
kesejahteraan rakyatnya. “Termasuk kami di jajaran bidang kesejahteraan rakyat
pemerintah Kabupaten Sorong Propinsi Papua Barat harus terlebih dahulu
mengutamakan program pembangunan infrastruktur jalan dalam bentuk pembangunan
jalan baru," kata H. A. Gani Malagapi.
Ditambahkan Gani, selama periode pertama Bupati Sorong, Stepanus
Malak Pemkab Sorong lebih menitikberatkan pembangunan pada infrastruktur jalan
darat. Setelah jalan darat bisa diakses, program selanjutnya dengan
meningkatkan peran dan fungsi bagian Kesejahteraan rakyat di sekretariat daerah
Kabupaten Sorong.
"Saat ini Kabupaten Sorong masih dianggap paling maju
diantara kabupaten/kota yang ada di propinsi Papua Barat. Dengan Pendapatan
Asli Daerah (PAD) sebesar 20 milyar dengan jumlah APBD 2012 bisa menembus angka
1 trilyun, dimana luas wilayahnya hanya 13 ribu hektar dengan jumlah penduduk
123 ribu jiwa. Namun angka APBD yang satu trilyun ini masih habis oleh biaya
produksi dan biaya transportasi distribusi program pembangunan. Dalam hal
mensejahterakan rakyat, perlu ada terobosan program pembangunan yang itu dapat
dirasakan oleh warga kami di Kabupaten Sorong. Untuk itu kami perlu tahu
program bagian Kesra Pemkab Purwakarta," jelas Gani.
Hal senada diungkapkan Kabag Kesejahteraan Rakyat dan Ekonomi
Kabupaten Sorong, Mustika M, yang mengatakan dalam pendistribusian beras miskin
(raskin) di wilayah Sorong, raskin yang digelontorkan Bulog di daerahnya harus
terlebih dahulu dibayar oleh masyarakat melalui dana talangan pemerintah
daerah.
“Barulah setelah dibayar Bulog baru bisa mendistribusikan ke
distrik (kecamatan-red), dan Bulog hanya sanggup mendistribusikan ke kecamatan,
sementara untuk didistribusikan kembali ke kampung (desa-red) dilakukan oleh
pemerintah daerah setempat, tentunya dengan jarak tempuh yang jauh dan biaya
yang cukup tinggi,” ungkap Mustika.
No comments:
Post a Comment