Thursday, January 17, 2013

Balegda Gagas Raperda Lansia


Badan legislasi daerah (Balegda) DPRD Kota Surabaya mengagas Raperda masyarakat lanjut usia (lansia). Dengan adanya Raperda ini diharapkan pemkot bisa menyediakan layanan optimal bagi lansia di Surabaya.

"Kami sedang mengagas dan menyiapkan Raperda pelayanan lansia. Dasarnya jumlah lansia yang cukup banyak di Surabaya membutuhkan perhatian atas layanan publik yang memadai," terang anggota Balegda , Alfan Khusaeri, sebagaimana dikutip bhirawa.com pada pertengahan Maret 2012.

Menurut Alfan, jumlah lansia di Surabaya meningkat tajam dan harus mendapatkan perhatian pemkot. Terutama dalam memperoleh pelayanan publik. "Jadi Raperda ini bukan sekadar memberikan ruang agar pemkot bisa memberikan bantuan. Tapi juga menegaskan bahwa  kaum lansia harus mendapatkan perhatian dalam pelayanan publik," terang Alfan. Di Surabaya dari total jumlah penduduk 2,72 juta jiwa sekitar 197.842  merupakan lansia. Surabaya merupakan kota terbesar dengan jumlah penduduk lansia (usia 60 tahun ke atas) setelah Malang dan Jember.

Gagasan pembuatan Raperda lansia ini berangkat dari keprihatinan belum adanya panti wreda yang dikelola sendiri oleh Pemkot Surabaya. Sebagai ibu kota provinsi, Surabaya  juga tercatat sebagai daerah yang belum mempunyai panti wreda yang dikelola langsung oleh pemkot.

"Pemkot belum punya panti wreda sendiri. Memang banyak panti wreda dikelola swasta dan karang wreda di tingkat RT dan RW, namun ada banyak para lanjut usia yang tidak mampu harus diurus karena tidak ada keluarga yang mengurus," terang Alfan.
Sementara itu  Pemkot  Surabaya menyatakan bertekad menjadikan Surabaya sebagai kota yang layak untuk ditinggali semua kalangan, tidak terkecuali bagi kaum lansia. Salah satu upayanya yakni dengan menggagas program pemberian makanan tambahan gratis bagi lansia kurang mampu.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya, Supomo, menegaskan, yang menjadi sasaran dalam program ini sebanyak 6.014 lansia miskin di Surabaya. Nantinya, mereka akan diberi bantuan makanan dengan jatah satu kali setiap harinya. "Untuk mekanismenya, Dinsos akan menyerahkan bantuan tersebut kepada karang werda di tingkat kelurahan untuk selanjutnya didistribusikan kepada yang berhak," tegas Supomo  beberapa waktu lalu.

No comments:

Post a Comment