Datang ke
pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan massal gratis, Narno (52),
mengeluhkan sakit keju linu. Sehari-hari, Narno menjadi petani, sekaligus
menjabat sebagai Ketua RT 03/RW 5 Lingkungan Gunungmas, Kelurahan Pagutan,
Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Pelayanan pemeriksaan
kesehatan dan pengobatan gratis, digelar di rumah Padmo Wiyono, Lingkungan
Gunungmas, dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) Ke 49 tahun
2013. Ketua Seksi Bhakti Sosial (Baksos) HKN Wonogiri, dokter Heri Triyono MM,
menyatakan, pengobatan massal gratis digelar di dua tempat. ''Yakni di
Kelurahan Pagutan Kecamatan Manyaran, dan Desa Gedongrejo Kecamatan Giriwoyo,''
tegasnya.
Di dua
tempat pelayanan pengobatan gratis tersebut, ditargetkan pemberian pelayanan
masing-masing 200 penduduk dari golongan kurang mampu. Kemudian bekerjasama
dengan Ikatan Istri Dokter Indonesia (IIDI), diberikan pula bantuan sembako
sebanyak 50 paket, bantuan air 100 mobil tangki untuk masyarakat Wonogiri
selatan, dan pemberian paket alat-alat kebersihan. Kemudian donor darah massal,
dilakukan bersama Akademi Perawat (Akper) dan PMI.
''Juga
dilakukan penyuluhan gerakan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat),'' tandas
dokter Heri. Serangkaian kegiatan bhakti sosial ini, disinergikan dengan thema
HKN 2013, yakni Indonesia cinta sehat, yang kemudian dijabarkan menjadi
Wonogiri cinta sehat.
Dibutuhkan
''Pengobatan
gratis, sangat dibutuhkan oleh warga masyarakat, utamanya mereka yang tergolong
miskin dan jauh dari Puskesmas,'' kata Waluyono. Kepala Urusan (Kaur)
Administrasi Kelurahan Pagutan ini, menyatakan, banyak warga miskin yang tidak
mendapatkan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) maupun Jamkesda (Jaminan
Kesehatan Daerah). Bahkan, tambahnya, warga miskin penderita penyakit kaki
gajah kronis, bernama Sulardi yang tinggal di Lingkungan Gunungmas RT 1/RW 9,
juga tidak mendapatkan jaminan kesehatan.
Menurut
Waluyono, banyak warga miskin yang karena lantai rumahnya telah diplester atau
telah memiliki sepeda motor, atau yang rumahnya telah diganti dinding bata,
kemudian dicoret dari data penduduk miskin. Meskipun, tandasnya, dari sisi
penghasilan sangat minim, karena hanya menjadi buruh tani tanpa memiliki lahan.
Lurah
Pagutan, Drs Joko Lelono MM, menyatakan, Kelurahan Pagutan terdiri atas 12
lingkungan dan 34 RT. Jumlah penduduknya 5.397 jiwa (1.381 KK). Jumlah rumah
tangga miskin (RTM) yang dilegalkan hanya sebanyak 431 KK. Yang mendapatkan
Jamkesmas hanya 1.373 jiwa dan yang memperoleh Jamkesda hanya 562 jiwa.
Kasi Baksos
HKN Wonogiri 2013, dokter Heri, menyatakan, yang menentukan warga miskin
mendapatkan Jamkesmas adalah pusat. ''Mestinya, warga miskin yang tidak
tercover Jamkesmas, didaftar mendapatkan Jamkesda. Hanya saja, karena
terkendala dananya terbatas, tidak semua warga miskin tercover,'' ujarnya.
Penegasan
sama, juga dikemukakan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri, dokter
Widodo MKes. Lurah Joko Lelono, menyatakan prihatin dengan kenyataan banyaknya
warga miskin yang tidak mendapatkan jaminan kesehatan. ''Kalau kemudian ada
yang sakit, saya buatkan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu),'' ujar Joko.
Hanya saja, keberadaan SKTM sering diabaikan oleh pihak rumah sakit.
(www.suaramerdeka.com)
No comments:
Post a Comment