Pendataan Program Perlindungan Sosial
(PPLS) 2011 sebagai Basis Data Terpadu (BDT) Program Perlindungan Sosial telah
selesai dan diserahkan Kepala BPS, Suryamin, kepada Sekretaris Eksekutif Tim
Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Bambang Widianto belum
lama ini.
PPLS 2011 merupakan pendataan yang dilakukan BPS
selama 6 bulan, sejak Juli 2011 hingga Desember 2011 hingga menghasilkan BDT.
Proses pendataan itu telah melibatkan 120.000 petugas pencacah di lapangan.
Data yang dihimpun sekitar 96,7 juta jiwa penduduk Indonesia atau sekitar 25,2
juta rumah tangga miskin yang menjadi target program perlindungan sosial.
BDT yang merupakan hasil akhir dari PPLS itu
dirasakan cukup lengkap karena telah berisi tentang identifikasi rumah tangga sangat miskin yang
memiliki anak usia balita atau memiliki anak usia SD/SMP untuk calon peserta
Program Keluarga Harapan, identifikasi individu sampai tingkat kesejahteraan
tertentu untuk Program Jaminan Kesehatan Masyarakat, identifikasi perempuan
usia subur per daerah untuk efektivitas program bantuan kontrasepsi, sampai
dengan identifikasi anak usia sekolah yang bekerja untuk program pengurangan
pekerja anak. Diharapkan BDT itu bisa
dimanfaatkan untuk memperbaiki sasaran penerima program penanggulangan
kemiskinan dan perlindungan sosial lebih akurat.
Sekretaris Eksekutif TNP2K Bambang Widianto
mengatakan TNP2K membuka akses seluas-luasnya pada pemanfaatan BDT ini.
Kementerian, Lembaga, dan Pemerintah Daerah dapat menghubungi Sekretariat TNP2K
untuk mendapatkan data ini. Sekretariat TNP2K akan menyediakan daftar nama dan
alamat individu, keluarga, atau rumah tangga sasaran program. Sekretariat TNP2K
tidak memungut biaya untuk penyediaan data tersebut.
No comments:
Post a Comment