Friday, January 18, 2013

DP Bank Mandiri Aktif Investasi


Dana Pensiun Bank Mandiri terus berusaha mengembangkan dana pensiun yang dikelolanya untuk memenuhi kewajiban pembayaran manfaat pensiun peserta di masa kini dan di masa mendatang. Di antaranya dengan investasi pada portofolio investasi berbasis pasar modal dan berbasis pasar uang.

Dana Pensiun PT Bank Mandiri Tbk (DPBM) mematok target hasil investasi (return on investment) pada tahun 2012 sebesar 15%-16% atau Rp 592 miliar. Target ini lebih tinggi dibanding tahun 2011 sebesar 11,4% atau Rp 364,8 miliar. Menurut manajemen DPBM, peningkatan target investasi ini didorong oleh membaiknya kondisi pasar modal tahun ini.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri, Gatot Subadio, mengatakan hingga akhir tahun 2012 ini, perusahaan mengestimasi Indeks Harga Saham Gabungan ditutup naik hingga 17,77% ke level 4.500 poin. Kenaikan Indeks ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 yang sebesar 3% ke level 3.821 poin.
Kenaikan peringkat utang Indonesia menjadi investment grade akan membuat banyak dana asing masuk ke Indonesia. Dana ini akan masuk pada instrumen pasar modal, seperti saham sehingga meningkatkan harga saham. DPBM berencana menginvestasikan dana pada saham sebesar 20% dari target dana investasi Rp3,7 triliun.
Porsi investasi DPBM pada saham meningkat dibandingkan 2011 sebesar 17%. DPBM juga akan menempatkan dana pada obligasi korporasi sebesar 40%. Perusahaan akan mencari obligasi yang memiliki rating bagus, dengan kupon 9% dan bertenor tiga hingga lima tahun.
DPBM berencana pula menempatkan dana pada Surat Utang Negara (SUN) sebesar 32%-33%. Perusahaan akan banyak melakukan perdagangan SUN untuk memaksimalkan perolehan yield (imbal hasil). Perusahaan akan menginvestasikan sisa dananya pada reksa dana dan properti. Perusahaan belum memiliki niatan untuk menginvestasikan dana pada sukuk ritel yang ditawarkan Maret 2012. "Sukuk ritel belum memiliki likuiditas tinggi sehingga akan mempersulit perusahaan melakukan perdagangan," kata Gatot sebagaimana dilansir INDONESIA FINANCE TODAY belum lama ini. Sementara itu, sukuk ritel diprediksi akan menawarkan kupon yang rendah, seperti yang ditawarkan pemerintah untuk SUN.
Pada 2011, DPBM berhasil membukukan hasil investasi di atas target yang ditetapkan sebesar 11,3%. Secara nilai, hasil investasi DPBM meningkat 13,9% menjadi Rp364,8 miliar dari 2010 sebesar Rp322 miliar. Perusahaan membukukan dana investasi Rp3,2 triliun sesuai target perseroan. Menurut direksi perusahaan, kenaikan hasil investasi ini terjadi karena perubahan portofolio investasi yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Pada tahun lalu, perusahaan banyak melakukan perdagangan SUN dan saham. (*)   

Boks:
Dana Pensiun Lirik Proyek Infrastruktur
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) tahun ini melirik penempatan dana melalui pembangunan proyek infrastruktur. Investasi di bidang infrastruktur kini memang semakin menggoda para pemodal, termasuk dana pensiun.
Sepanjang tahun 2011 lalu dana kelolaan anggota ADPI yang tersimpan di Surat Utang Negara (SUN) mencapai 32% total dana kelolaan. Dana kelolaan para anggota ADPI sendiri mencapai Rp100 triliun. Selain di SUN, dana lembaga pensiun juga tersimpan di obligasi korporasi (23% - 24%), deposito (20%), saham (18% - 20%), dan tidak lebih dari 5% di properti, seperti tanah dan bangunan.
Dengan strategi tersebut, dana pensiun mengantongi imbal hasil alias return on investment (RoI) hingga 11%. Kini mereka menargetkan hasil investasi menjadi 14%. Untuk memenuhi target itu, mereka menggeser portofolio investasi. "Seperti peningkatan di portofolio proyek infrastruktur berimbal-hasil menggiurkan," kata Ketua ADPI Djoni Rolindrawan sebagaimana dikutip Kontan baru-baru ini.
Namun, investasi itu bukan pada penyertaan langsung pada proyek-proyek tertentu. Investasi ini berada pada reksadana yang berbentuk kontrak investasi kolektif penyertaan terbatas (RDPT).
Saat ini APDI tengah membahas penyempurnaan instrumen itu. Tentunya, hal ini berpedoman pada sistem investasi yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 199/PMK.010/2008 tentang investasi dana pensiun. Beleid itu membatasi porsi investasi untuk RDPT maksimal 10% dari total aset kelolaan masing-masing perusahaan.
Melalui portofolio ini, ADPI tidak hanya ingin meningkatkan imbal hasil, tapi juga turut membantu pembangunan infrastruktur. "ADPI tidak boleh mementingkan industri dana pensiun saja, tapi juga harus meningkatkan perekonomian nasional melalui pembangunan infrastruktur," paparnya.
Direktur Utama Dana Pensiun Bank Mandiri Gatot Subadio tidak keberatan dengan rencana itu. Yang penting, portofolio investasi bisa mengembangkan dana peserta. "Tujuan utama investasi adalah untuk mengembangkan dana peserta," jelas Gatot.
Namun, dia mengingatkan, perancangan portofolio RDPT harus memperhitungkan risiko secara matang. Dengan demikian, asosiasi bisa mengantisipasi terjadinya gagal investasi. Selain itu, periode investasi juga harus disesuaikan dengan karakter dana pensiun. "Dana pensiun membutuhkan portofolio yang berjangka panjang," jelas dia.  (*)


      

No comments:

Post a Comment