Keluarga pasien mempertanyakan dan mengeluhkan pelayanan RSU
Prof Dr WZ Yohannes Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang kian hari terus
menurun. Selain kekurangan obat, pasien juga diminta untuk membeli obat sendiri
dengan resep yang diberikan dokter.
Demikian diungkapkan Surung Silitonga, staf ahli anggota DPR RI
yang ditempatkan untuk mendampingi Jamkesmas di RSU Kupang kepada Timor Express (Grup JPNN), akhir Januari
2013. Ia mengatakan, seharusnya kejadian tersebut Pemerintah NTT dan DPRD
Provinsi NTT dapat mengambil sikap, bahkan lebih dari itu menekan RSU Kupang
untuk memenuhi obat-obat Jamkesmas yang masih kosong, sehingga semua pasien
terlayani.
Meski kontrol dari pos pendamping Jamkesmas, Jamkesda dan
Jampersal sudah berjalan selama ini, namun kejadian demi kejadian yang sama
terus terjadi. Bahkan, RSU Kupang seolah menutup mata dan beralasan masih
dipesan.
Surung mengatakan, kejadian itu membuktikan bahwa belum ada
perubahan pelayanan di RSU Kupang. Janji manajemen RSU Kupang untuk menormalkan
obat Jamkesmas hingga saat ini belum terealisasi. Kejadian tersebut sangat
merugikan pasien Jamkesmas yang berobat di RSU Kupang karena harus mengeluarkan
biaya untuk mendapat obat.
"Hampir semua obat Jamkesmas belum ada di RSU Kupang.
Akibatnya, banyak pasien yang membeli obat pada apotek luar karena stok di
apotek RSU Kupang kosong," jelasnya seraya menambahkan, kejadian tersebut
sangat berdampak pada kesembuhan pasien. Ia mengharapkan agar manajemen RSU
Kupang secepatnya bisa menangani kejadian tersebut, sehingga pelayanan yang
diberikan bisa dirasakan secara utuh oleh pasien. (www.jpnn.com)
No comments:
Post a Comment