PT Jamsostek Wilayah
II Sumbagsel-Riau bersama tujuh pemerintahan daerah di Sumatra membentuk
program penjaminan sosial ketenagakerjaan bagi 51.999 pekerja informal yang
selama ini tidak memiliki jaminan tenaga kerja.
Kerjasama dengan
ketujuh pemprov se Sumbagsel-Riau itu preminya bernilai sekitar Rp35 miliar
untuk memberikan melakukan penjaminan untuk profesi informal, seperti pedagang
kaki lima, pengojek, pedagang pasar tradisional, hingga pekerja konstruksi
lepas.
Kepala Kanwil II
Jamsostek Marsely Tambayong mengatakan kerjasama itu sudah dimulai sejak tahun
lalu karena adanya kesadaran pemerintah daerah untuk memberikan penjaminan
sosial bagi pekerja informal yang lemah dari segi program penjaminan.
"Kalau cakupan
program yang disebut Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja itu juah melampaui
target. Kami bisa jangkau 51.999 pekerja informal, padahal target untuk wilayah
Kanwil II itu hanya 29.160 pekerja.
Rata-rata pemprov
menyediakan preminya sebesar Rp5 miliar-7 miliar setahun," ujarnya saat
mendampingi Bupati Banyuasin Amiruddin Inoed meresmikan Kantor Cabang Pembantu
Jamsostek yang baru di Betung, Banyuasin, Rabu (24/4/2013).
Jamsostek tahun ini
membuka enam kantor baru di wilayah Sumbagsel-Riau untuk memperluas jangkauan
pelayanan menjelang perubahan organisasi perusahaan menjadi BPJS bidang
Ketenagakerjaan.
Menurut mantan pemain
timnas sepakbola era 1974-an itu, meningkatnya kedasaran pemda untuk memberikan
perlindungan jamsostek bagi pekerja informal adalah sebuah kemajuan yang akan
berdampak bagi kesejahteraan masyarakat menengah ke bawah.
"Masyarakat
pekerja informal itu jarang yang punya jaminan sosial sehingga terjadi suatu
kecelakaan terhadap mereka akan sangat berbahaya. Dengan adanya kerjama program
jaminan sosial dengan tujuh provinsi ini maka hal ini menjadi tertolong."
Kepesertaan TK LHK
pada program Jamsostek merupakan program yang bersifat sukarela dan dapat
memperluas cakupan programnya secara bertahap dengan memilih program sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan peserta.
Dalam hal ini,
tuturnya, disamping preminya disediakan pemerintah daerah, bagi pekerja
informal yang belum tersentuh program tersebut juga bisa menjadi peserta
mandiri.
Marsely menilai
pengembangan program Tenaga Kerja Luar Hubungan Kerja akan makin mengokohkan
pelayanan Jamsostek menjelang berubah menjadi BPJS bidang ketenagakerjaan pada
2014.
Dalam hal ini,
lanjutnya, Jamsostek terus memperluas jangkauan pelayanan dengan memperbanyak
unit pelayanan kepada masyarakat peserta jamsostek.
Untuk memenuhi hal
itu, katanya, tahun ini ada enam kantor cabang pembantu baru yang dibentuk di
wilayah Sumbagsel- Riau.
Keenam kantor baru itu
dibuka di Banyuasin dan Musi Rawas, (Sumsel), Rengat dan Tanjung Balai Karimun
(Riau), Pangkal Pinang (Bangka Belitung), dan Kalinda (Lampung).
Jamsostek Wilayah
Sumbagsel- Riau saat ini memiliki jumlah peserta jamsostek sebanyak 109.000
pekerja dari sekitar ribuan perusahaan yang beroperasi di wilayah tersebut.
Marsely mengatakan
pihaknya penambahan peserta hingga mencapai 800.000 tenaga kerja lagi sehingga
sebagian pekerja yang ada di wilayah kerja sudah bisa terayomi program
jamsostek yang memang menjadi haknya pekerja.
web.bisnis.com
No comments:
Post a Comment