Saturday, April 27, 2013

Allianz Perluas Penetrasi ke Menengah Bawah


Penetrasi bisnis asuransi di Indonesia yang masih dalam hitungan kurang dari dua persen dari kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebagaimana data Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) membuat perusahaan asuransi Allianz Indonesia mendapat tantangan untuk memperlebar daya tembus bisnis tersebut. Berangkat dari situlah, sebagaimana pernyataan Chief Sales Officer Allianz Utama Inkes Lukman, kemarin, Kamis (25/4/2013), pihaknya memperkenalkan kepada masyarakat luas produk Dana KesehatanKu.

Produk ini merupakan produk asuransi kesehatan mikro. Upaya ini dilakukan untuk memperbesar porsi bisnis asuransi ritel. Setidaknya, sampai dengan akhir 2012, bisnis ritel di Allianz Indonesia merengkuh posisi 40 persen dari keseluruhan bisnis.

Dana KesehatanKu memiliki masa pertanggungan hingga setahun. Preminya pun Rp 300.000. Dengan target hingga 5.000 polis tiap bulannya, Dana KesehatanKu akan dijual di gerai-gerai ritel mulai dari apotek hingga mini market, pada Mei 2013."Kami juga akan menjual produk ini lewat distribusi agensi,"tutur Inkes.

Inkes memerinci, distribusi agensi untuk Dana KesehatanKu dilakukan melalui kerja sama dengan PT Asuransi Alliance Life Indonesia. Jalur yang juga digunakan untuk membawa Dana KesehatanKu lebih luas ke masyarakat adalah melalui perbankan atau disebut juga bancassurance.

Sasaran pada pasar menengah ke bawah ini, lanjut Inkes terdiri dari dua biaya penggantian. Yang pertama, penggantian biaya perawatan selama di rumah sakit. Besarnya mencapai Rp 250.000 tiap hari selama maksimal 180 hari. Yang kedua, Dana KesehatanKu, juga memberikan penggantian separuh atau 50 persen biaya pembedahan hingga batas Rp 2,5 juta.

Inkes melanjutkan, pihaknya berharap agar Dana KesehatanKu menjadi pelengkap bagi masyarakat banyak yang pada 1 Januari 2014 bakal memperoleh jaminan asuransi kesehatan dasar dari pemerintah. Penyelenggara jaminan itu adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Allianz adalah perusahaan finansial yang berbasis di Munich, Jerman. Berbisnis utama di bidang asuransi, Allianz berdiri sejak 1890.

Sementara itu, di Indonesia, Allianz berdiri sejak 1981. Bentuknya perwakilan. Pada 1989, berdiri PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Lalu, pada 1996, institusi ini bertambah dengan berdirinya PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Sejak 2006, Allianz Indonesia sudah mendirikan unit usaha syariah.

Bola kaki

Di Jerman, nama Allianz menjadi nama stadion sepak bola di Kota Munich, Allianz Arena. Dibangun pada 21 Oktober 2002 dan dibuka pada 30 Mei 2005, stadion berkapasitas sekitar 70.000 penonton ini menjadi kandang dua klub sepak bola Jerman, Bayern Munich dan TSV 1860 München sejak musim 2005-2006. Sebelumnya, kedua klub bermain kandang di Stadion Olimpiade Munich yang dibangun sejak 1972.

Allianz menjadi pemilik nama stadion ini hingga 30 tahun kontrak. Di Jerman, Allianz Arena adalah stadion bola kaki terbesar ketiga setelah Signal Iduna Park di Dortmund dan Stadion Olimpiade Munich. Hingga April 2006, TSV 1860 München memiliki 50 persen saham di Allianz Arena. Kemudian, pihak Bayern Munich membeli seluruh saham tersebut. Sampai kini, TSV 1860 München tetap bermain di Allianz Arena meski klub itu tidak punya hak memiliki stadion tersebut.


Di Jerman, nama Allianz menjadi nama stadion sepak bola di Kota Munich, Allianz Arena.



No comments:

Post a Comment