Penetrasi bisnis
asuransi di Indonesia yang masih dalam hitungan kurang dari dua persen dari
kontribusinya pada Produk Domestik Bruto (PDB) sebagaimana data Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) membuat perusahaan asuransi
Allianz Indonesia mendapat tantangan untuk memperlebar daya tembus bisnis
tersebut. Berangkat dari situlah, sebagaimana pernyataan Chief Sales Officer
Allianz Utama Inkes Lukman, kemarin, Kamis (25/4/2013), pihaknya memperkenalkan
kepada masyarakat luas produk Dana KesehatanKu.
Produk ini merupakan
produk asuransi kesehatan mikro. Upaya ini dilakukan untuk memperbesar porsi
bisnis asuransi ritel. Setidaknya, sampai dengan akhir 2012, bisnis ritel di
Allianz Indonesia merengkuh posisi 40 persen dari keseluruhan bisnis.
Dana KesehatanKu
memiliki masa pertanggungan hingga setahun. Preminya pun Rp 300.000. Dengan
target hingga 5.000 polis tiap bulannya, Dana KesehatanKu akan dijual di
gerai-gerai ritel mulai dari apotek hingga mini market, pada Mei
2013."Kami juga akan menjual produk ini lewat distribusi
agensi,"tutur Inkes.
Inkes memerinci,
distribusi agensi untuk Dana KesehatanKu dilakukan melalui kerja sama dengan PT
Asuransi Alliance Life Indonesia. Jalur yang juga digunakan untuk membawa Dana
KesehatanKu lebih luas ke masyarakat adalah melalui perbankan atau disebut juga
bancassurance.
Sasaran pada pasar
menengah ke bawah ini, lanjut Inkes terdiri dari dua biaya penggantian. Yang
pertama, penggantian biaya perawatan selama di rumah sakit. Besarnya mencapai
Rp 250.000 tiap hari selama maksimal 180 hari. Yang kedua, Dana KesehatanKu,
juga memberikan penggantian separuh atau 50 persen biaya pembedahan hingga
batas Rp 2,5 juta.
Inkes melanjutkan,
pihaknya berharap agar Dana KesehatanKu menjadi pelengkap bagi masyarakat
banyak yang pada 1 Januari 2014 bakal memperoleh jaminan asuransi kesehatan
dasar dari pemerintah. Penyelenggara jaminan itu adalah Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS).
Allianz adalah
perusahaan finansial yang berbasis di Munich, Jerman. Berbisnis utama di bidang
asuransi, Allianz berdiri sejak 1890.
Sementara itu, di
Indonesia, Allianz berdiri sejak 1981. Bentuknya perwakilan. Pada 1989, berdiri
PT Asuransi Allianz Utama Indonesia. Lalu, pada 1996, institusi ini bertambah
dengan berdirinya PT Asuransi Allianz Life Indonesia. Sejak 2006, Allianz
Indonesia sudah mendirikan unit usaha syariah.
Bola kaki
Di Jerman, nama
Allianz menjadi nama stadion sepak bola di Kota Munich, Allianz Arena. Dibangun
pada 21 Oktober 2002 dan dibuka pada 30 Mei 2005, stadion berkapasitas sekitar
70.000 penonton ini menjadi kandang dua klub sepak bola Jerman, Bayern Munich dan
TSV 1860 München sejak musim 2005-2006. Sebelumnya, kedua klub bermain kandang
di Stadion Olimpiade Munich yang dibangun sejak 1972.
Allianz menjadi
pemilik nama stadion ini hingga 30 tahun kontrak. Di Jerman, Allianz Arena
adalah stadion bola kaki terbesar ketiga setelah Signal Iduna Park di Dortmund
dan Stadion Olimpiade Munich. Hingga April 2006, TSV 1860 München memiliki 50
persen saham di Allianz Arena. Kemudian, pihak Bayern Munich membeli seluruh
saham tersebut. Sampai kini, TSV 1860 München tetap bermain di Allianz Arena
meski klub itu tidak punya hak memiliki stadion tersebut.
Di Jerman, nama
Allianz menjadi nama stadion sepak bola di Kota Munich, Allianz Arena.
No comments:
Post a Comment