Menteri Kesehatan
Nafsiah Mboi menyatakan prihatin karena ada bidan yang memberikan susu formula
kepada bayi karena mendapat bayaran. Padahal Air Susu Ibu (ASI)mestinya
diutamakan.
Hal ini disampaikan
Nafsiah dalam acara silaturrahmi bersama stakeholder kesehatan se-Sumatera
Utara (Sumut) di Ballroom Hotel Santika Dyandra, Medan, Jumat (26/4/2013). Dia
menilai sangat penting untuk meningkatkan persentase pemberian ASI untuk bayi
di Sumut.
"Pemberian ASI
eksklusif cuma 34 persen, ini kriminal. Saya dengar beberapa tempat,
mudah-mudahan tidak di Sumut, ada bidan yang dibayar untuk memberikan susu
formula. Itu melanggar undang-undang," ujar Menkes.
Target pencapaian
sebanyak 48 persen menurut Menkes juga terlalu rendah, karena idealnya mencapai
90 persen.
"Ini harus
menjadi perhatian. Paling tidak angka pemberian ASI eksklusif sudah 80
persen," ujar Nafsiah.
Selain itu, Menkes
juga mengomentari angka kasus HIV AIDS yang cenderung meningkat pesat di Sumut.
Tahun 1994 kasus AIDS tercatat 41 kasus dan meningkat pada tahun 2012 menjadi
1.216 kasus.
Menkes mengatakan
jumlah kasus HIV/AIDS di Sumut semakin meningkat yang berarti usaha masih
kurang baik.
"Ini sangat
menyedihkan, di Sumut hanya 17 kabupaten dan kota ada pelayanan HIV AIDS. Mohon
alokasikan anggaran yang cukup," ujarnya.
No comments:
Post a Comment