Tuesday, April 2, 2013

PT Askes Resmi Kelola Dana KJS



PT Asuransi Kesehatan (Askes) resmi menjadi pengelola dana Kartu Jakarta Sehat (KJS). PT Akses ditunjuk Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengelola pelaksanaan jaminan kesehatan di puskesmas dan rumah sakit yang melayani program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Kepastian ini menyusul ditandatanganinya perjanjian kerjasama antara Pemprov DKI dan PT Akses pada 1 Maret 2013 lalu. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan, dalam waktu satu bulan ke depan pelaksanaan KJS ini akan simultan beriringan dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan PT Askes. Dengan kerjasama ini semua rumah sakit, baik pemerintah maupun swasta telah siap untuk melaksanakan program KJS. "Langsung hari ini sudah mulai kerjasama dengan Askes sebagai pengelola KJS, rumah sakit pemerintah dan swasta juga sudah siap," kata Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (1/4).

Sasaran KJS adalah masyarakat miskin, rentan miskin, dan semua masyarakat DKI yang mau menggunakan puskesmas dan fasilitas rawat inap kelas III. "Program ini merupakan bagian dari pelaksanaan jaminan kesehatan daerah yang dikelola PT Askes sebagai Badan Pengelola Jaminan Sosial (PBJS)," ujarnya.

Direktur Utama PT Askes, Fachmi Idris mengatakan kerjasama merupakan peran aktif DKI mendukung pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang dilaksanakan per 1 Januari 2014. Selain itu, kerjasama ini juga menjadi angin segar dan menjadi semangat PT Askes sebagai BPJS kesehatan. Pelaksanaan KJS di Jakarta akan memberi pembelajaran yang berharga untuk persiapan BPJS kesehatan.

Menurutnya, PT Askes diberikan tugas untuk mangatur kepesertaan, jaminan, utilisasi, pengendalian, penanganan keluhan peserta, pemberlakuan tarif dan sistem pembayaran, serta verifikasi klaim. Terhadap tugas yang diberikan ini, PT Askes akan mendapatkan biaya operasional.

Fasilitas kesehatan yang dapat digunakan peserta adalah 341 puskesmas meliputi 44 puskesmas kecamatan dan 297 puskesmas kelurahan, 132 rumah sakit terdiri RS pemerintah, RS pusat dan RS swasta. "Fasilitas kesehatan khususnya puskesmas di Jakarta sudah baik, sehingga tidak perlu berbondong-bondong ke rumah sakit. Ini merupakan cara agar pemanfaatan fasilitas kesehatan di tingkat dasar dapat optimal. Dengan begitu, kualitas puskesmas akan baik, dan pembiayaan pelayanan kesehatan akan semakin efisien," kata Fachmi.

Jumlah sasaran peserta dalam program ini adalah 4,7 juta jiwa terdiri 1,2 juta jiwa peserta Jamkesmas dan sisanya sebanyak 3,5 juta jiwa penduduk DKI lainnya. Dengan perhitungan premi per member per month (PMPM) Rp 23.000 sehingga total anggaran Rp 1,2 triliun.

Agar bisa mendapatkan pelayanan, warga dapat mendaftar melalui puskesmas dengan membawa identitas KTP Jakarta. Kemudian puskesmas akan melakukan perekaman data yang langsung dikirimkan ke PT Askes sehinga dapat masuk ke dalam master file PT Askes.

No comments:

Post a Comment