Wednesday, October 9, 2013

Ancaman Kecelakaan Kerja di Indonesia Masih Tinggi



Ancaman kecelakaan di tempat kerja di negara berkembang seperti Indonesia masih sangat tinggi. Hal itu terjadi karena belum adanya pengetahuan dari majikan dan para pekerja. Demikian dikatakan President Institution of Occupational Safety and Health (IOSH)¸ Gerard Hand, di Jakarta, Selasa (8/10). IOSH adalah organisasi resmi untuk para profesional dalam bidang kesehatan dan keselamatan kerja terbesar di dunia, dengan anggota 42.000 orang yang tersebar di 100 negara.

Data Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menyebutkan, sampai tahun 2013 di Indonesia tidak kurang dari enam pekerja meninggal dunia setiap hari akibat kecelakaan kerja. Angka tersebut tergolong tinggi dibandingkan negara Eropa hanya sebanyak dua orang meninggal dua per hari karena kecelakaan kerja.

Sementara menurut data Internasional Labor Organization (ILO), di Indonesia rata-rata per tahun terdapat 99.000 kasus kecelakaan kerja. Dari total jumlah itu, sekitar 70 persen berakibat fatal yaitu kematian dan cacat seumur hidup.

Menurut Gerard, untuk mengurangi kecelakaan kerja harus meningkatkan pengetahuan dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Selain itu, kata dia, harus ada kerjasama untuk mengurangi tingkat kecelakaan, gangguan kesehatan, dan kematian akibat kerja, khususnya di industri-industri berisiko tinggi seperti konstruksi dan manufaktur.

Ia menegaskan, pengetahuan dan kecakapan para majikan sangat penting untuk memastikan kesehatan dan keselamatan para pekerja, sebagai yang paling utama dan tidak dapat ditawar-tawar.

"Hal ini tidak saja menyelamatkan nyawa manusia, tetapi juga menjadikan bisnis lebih efisien,” kata dia.

Gerard mengatakan, peran kepemimpinan dalam hal keselamatan kerja mempunyai dampak yang sangat positif menjaga standar keselaman kerja dalam organisasinya, dan hal ini perlu ditekankan kepada semua pihak yang bertanggungjawab terhadap keselamatan dan kesehatan kerja di Asia Pasifik. Ia berharap, dapat bekerjasama dengan berbagai organisasi keselamatan dan kesehatan kerja di berbagai negara untuk memperbaiki standar keselamatan dan kesehatan kerja di kawasan Asia Pasifik.

"Kita harus bekerjasama untuk memastikan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan realistis menjadi hak yang paling mendasar bagi seluruh pekerja di Indonesia,” kata dia.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar, mengajak semua perusahaan di Indonesia agar melakukan pengamanan pada sektor tenaga kerja dengan menambah anggaran keselamatan kerja dan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja yang selama ini masih dipandang lemah.

"Yang paling banyak menelan korban itu adalah pekerjaan konstruksi, kenyamanan, dan pengamanan para tenaga kerja itu penting," kata Muhaimin. (www.beritasatu.com)

No comments:

Post a Comment