Saturday, December 7, 2013

Air Keluar dari Jemari Nabi Muhamad Saw



Mukjizat Nabi Muhamad Saw yang berhubungan dengan benda mati, salah satunya, adalah keluarnya air dari celah jemari beliau.
Anas bin Malik r.a. berkata, “Aku melihat Rasulullah berada di masjid. Ketika itu, waktu menunjukkan shalat ashar telah tiba. Kaum Muslimin berbondong-bondong mencari air untuk berwudhu, tetapi mereka tidak memperolehnya. Tiba-tiba ada seorang sahabat yang membawa bejana bersisi air meski sangat sedikit. Kemudian, Rasulullah meletakkan tangannya ke dalam bejana, dan menyuruh semua kaum Muslimin berwudhu dari aliran air itu. Aku melihat air keluar dari jari-jari Rasulullah sehingga semua kaum Muslimin yang berada di masjid itu dapat berwudhu.”[1]
Dalam suatu riwayat, jumlah kaum Muslimin yang berada di tempat itu sekitar delapan puluh orang sahabat, tetapi dalam riwayat yang lain mengatakan berjumlah tiga ratus orang sahabat.[2]

1.400 Sahabat Minum Air dari Sumur Kering
Al-Barra' bin ‘Azib mengisahkan, “Saat peristiwa Hudaibiyah, kami bersama 1.400 sahabat merasa kehausan di tengah-tengah perjalanan. Sebagian dari kami kemudian menemukan sebuah sumur lalu menimba sumur itu hingga kering namun air itu tidak cukup untuk jumlah kami semua. Mendengar hal itu, Nabi lalu menghampiri kami. Kemudian beliau duduk di atas tepi sumur itu, dan menyuruh kami mengambil sebuah bejana berisi air untuk berwudhu. Setelah itu, beliau berdo’a, dan berkumur dengan air itu lalu menyemburkannya ke dalam sumur yang kering tersebut.  Kami pun menepi ke tempat yang tak jauh dari lokasi sumur. Tiba-tiba keluarlah air dari sumur dengan deras sehingga dapat mencukupi dan mengenyangkan ternak-ternak kami serta para pengendaranya."[3]

Air Satu Ember Berubah Menjadi Sungai
Dikisahkan dari Al-Barra' bin ‘Azibr.a., "Suatu hari, kami dan Rasulullah pergi bersama dalam suatu perjalanan. Di tengah perjalanan, kami menemukan sumur yang airnya sangat sedikit. Maka enam orang dari kami turun ke dalam sumur itu dengan membawa wadah (ember) air, dan aku adalah orang yang keenam dari mereka. Sementara Rasulullah duduk di tepi sumur. Lalu kami mengisikan air ke dalam wadah itu hingga setengahnya atau hampir sepertiganya. Wadah air itu kemudian diangkat dan diserahkan kepada Rasulullah.”
 Al Bara’ melanjutkan kisahnya, “Aku hampir mengeluarkan wadah airku, tetapi aku tidak kebagian air sekadar untuk membasahi tenggorokanku. Setelah wadah air itu diberikan kepada Rasulullah, beliau memasukkan tangannya ke dalamnya dan membaca atas nama Allah yang Menguasai Alam dan Seisinya dan Maha Berkehendak. Kemudian wadah air itu dikembalikan lagi kepada kami beserta isinya. Dan sungguh saat itu, aku melihat salah seorang dari kami mengeluarkan bajunya karena khawatir tenggelam lantaran air sumur itu mengalir deras layaknya sungai."[4]


[1]Hadits Shahih, HR Bukhari (3573), HR Muslim, HR Nasai, dan HR Tirmidzi.
[2]HR Bukhari.
[3]Hadits Shahih, HR Bukhari bab al-Maghâzi (peperangan) (4150) dan (7/441).
[4]Ibnu Katsir dalam kitabnya al-Bidâyahwa al-Nihâyah (6/103-104).

No comments:

Post a Comment