Saturday, January 25, 2014

Demi Kartu JKN, Warga Pilih Menginap di Kantor Askes

RSUD Banten
RSUD Banten (sumber: Istimewa)

Sejumlah warga yang mengurus kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), terpaksa menginap di Kantor Askes yang menjadi kantor sementara BPJS di Karundang, Kota Serang. Hal itu dilakukan warga karena BPJS membatasi pembuatan kartu JKN hanya sebanyak 34 kartu per hari.

Salah satu warga yang berasal dari Cikande, Kabupaten Serang, Syukron (38), mengaku beberapa kali dia harus bolak-balik Serang ke Cikande untuk mengurus kartu JKN tersebut, namun selalu gagal, karena begitu banyaknya warga yang mengurus kartu JKN.

"Saya sudah dua hari bolak-balik Cikande-Serang untuk mengurus kartu JKN. Bahkan saya berangkat pagi sekali. Namun, sampai di Kantor Askes di Kota Serang, saya selalu tidak mendapat nomor antrian, karena banyaknya warga yang mengurus JKN. Karena itu, saya memutuskan untuk menginap di emperan di Kantor Askes Kota Serang," ujar Syukron, di Serang, Jumat (24/1/2014).

Syukron mengaku datang dari Cikande pada Kamis (23/1) siang dan menginap di Kantor Askes Kota Serang itu, sehingga Jumat (24/1) akhirnya berhasil mendapatkan kartu JKN.

"Saya mendapat kartu JKN dengan iuran Rp25.500 per bulan. Saya mendaftarkan diri sebagai peserta pekerja bukan penerima upah. Saya tidak termasuk pekerja penerima upah yang iurannya Rp55.000 hingga Rp75.000 per bulan," jelasnya.

Didin, seorang pegawai BPJS yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Serang mengakui, peserta JKN di Banten ini sudah cukup banyak. Hal tersebut terlihat dari kunjungan masyarakat yang setiap harinya membludak.

Dikatakan Didin, bagi warga yang belum memiliki kartu JKN, peserta dengan kartu Askes dan Jamkesmas masih bisa digunakan. "Kartu Askes dan Jamkesmas berlaku hingga batas waktu yang ditentukan oleh pemerintah pusat," katanya.

Sementara itu, Sri Ponco Handayani, Kepala Divisi Regional IV BPJS Jakarta-Banten, ketika berkunjung ke Pemprov Banten mengakui minimnya pelayanan BPJS. "Di Banten sendiri sudah lebih dari 53.600 orang yang mendaftar menjadi peserta JKN, sehingga pihak penyelenggara cukup kewalahan menerimanya," ungkapnya.

Dilaporkan, peserta yang masuk program JKN melalui BPJS di Banten ada sebanyak 3.221.969 jiwa yang telah tercatat sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) secara gratis, karena tercatat sebagai peserta Jamkesmas sebelumnya. Lalu, ada sebanyak 565.782 jiwa non-kuota yang biaya kepesertaannya ditanggung oleh pemerintah daerah (Jamkesda), baik di tingkat provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
Sri pun mengatakan, BPJS merupakan badan hukum dengan tujuan mewujudkan terselenggaranya pemberian jaminan untuk terpenuhinya kebutuhan dasar hidup yang layak bagi setiap peserta. Dalam penyelenggaraannya, BPJS ini terbagi menjadi dua, yaitu BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
BPJS Kesehatan sendiri akan menyelenggarakan program jaminan kesehatan, di mana program ini sudah dimulai sejak 1 Januari 2014. Pelaksanaan BPJS tahun 2014 didukung pendanaan dari pemerintah sebesar Rp26 triliun yang dianggarkan di RAPBN 2014. Anggaran tersebut dipergunakan untuk Penerima Bantuan Iuran sebesar Rp16.07 triliun bagi 86,4 juta masyarakat miskin, sedangkan sisanya bagi PNS, TNI dan Polri. (www.beritasatu.com)

No comments:

Post a Comment