Sunday, November 17, 2013

Resmikan SIM BPJS Kesehatan, Menkes Bangga



Menteri Kesehatan (Menkes) Nafsiah Mboi meresmikan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. SIM yang terintegrasi dalam posko 24 jam BPJS Kesehatan ini terletak di Kantor Pusat PT Askes, Jalan Letjen Soeprapto Cempaka Putih, Jakarta.

Di dalam SIM BPJS Kesehatan ini terdapat empat kelompok, di antaranya yaitu sistem aplikasi, infrastruktur dan jaringan komunikasi data, manajemen diabetes, operasional, serta sumber daya manusia. Sistem berbasis teknologi informasi dan komunikasi ini harus sudah diterapkan sebelum PT Askes bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan, pada 1 Januari 2014. Hal ini bertujuan agar program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk masyarakat luas bisa dilaksanakan dengan baik.

"Saya bangga karena ternyata BPJS Kesehatan sudah memiliki SIM yang andal, sehingga badan ini bisa berjalan lancar pada waktunya. Tetapi yang penting, SIM ini tidak hanya di tingkat nasional, melainkan juga sampai ke tingkat puskesmas," kata Menkes, seusai meresmikan SIM tersebut di Jakarta, Kamis (14/11).

Menkes mengatakan, dengan SIM ini, baik persiapan menjelang maupun pelaksanaan BPJS Kesehatan nanti, bisa terpantau sampai ke daerah. Misalnya menyangkut soal berapa banyak kunjungan ke puskesmas, rujukan, dan keluhan masyarakat.

Sistem ini, kata Nafsiah pula, akan dikoneksikan dengan sistem informasi kesehatan yang dimiliki Kemkes, untuk memantau seberapa kesiapan serta kebutuhan tempat tidur, alat kesehatan, dan tenaga dokter di seluruh daerah. Selain bisa berbagi informasi, melalui gabungan kedua sistem ini, pemerintah pusat menurutnya juga bisa mengambil intervensi apabila terjadi masalah maupun kendala di lapangan.

"Misalnya, kita bisa melihat berapa banyak pasien yang ditolak, dan apa kendalanya. Apakah karena kekurangan alat kesehatan (misalnya). Jika memang betul, kita akan langsung intervensi," ungkapnya.

Direktur Utama PT Askes, Fachmi Idris, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan SIM BPJS Kesehatan, serta melakukan penyempurnaan sistem, teknis kepesertaan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan, untuk menjalankan BPJS Kesehatan.

Fachmi menjelaskan, dalam komponen sistem aplikasi SIM BPJS Kesehatan, Askes telah membangun aplikasi untuk mendukung proses bisnis operasional BPJS Kesehatan. Dimulai dari aplikasi pemasaran, kepesertaan, pengumpulan premi, laporan pengumpulan premi, hingga kontrak manajemen elektronik (electronic contract management) yang akan digunakan untuk proses perjanjian kerja sama dengan fasilitas kesehatan.

Ada juga aplikasi P-Care yang akan digunakan di fasilitas kesehatan primer, seperti puskesmas dan dokter keluarga. Selain itu, ada surat eligibilitas kepesertaan dan aplikasi rumah sakit untuk sistem INA-CBGs, aplikasi verifikasi, serta aplikasi keuangan dan akuntansi.

Sementara itu, untuk komponen manajemen database, PT Askes menurut Fachmi, telah membangun masterfile yang terpusat, yang hingga saat ini sudah menampung 113 juta data penduduk yang nantinya akan menjadi peserta BPJS Kesehatan, per 1 Januari 2014. Mereka terdiri dari peserta Askes Sosial, Jamkesmas, TNI/Polri, serta peserta Jamsostek.

"PT Askes juga telah terintegrasi dan memiliki koneksi dengan Adminduk, untuk mengakses data Nomor Induk Kependudukan Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri)," kata Fachmi.

Menurut Fachmi lagi, SIM BPJS ini harus menjadi lokomotif pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) secara keseluruhan. Sebab menurutnya, teknologi informasi merupakan tulang punggung dalam pelaksanaan BPJS Kesehatan, sehingga harus menjadi prioritas. Dikatakannya, apabila sistem ini sudah bisa dibangun, akan memudahkan pengintegrasian dengan program jaminan sosial lainnya, misalnya terkait masyarakat Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang bisa berubah-ubah karena perubahan status sosial seseorang. (www.beritasatu.com)

No comments:

Post a Comment