Dikisahkan
oleh sahabat Anas bin Malik bahwa pada suatu hari Abu Thalhah melamar
Ummu Sulaim. Ummu Sulaim menjawab, "Orang sepertimu tidak bisa ditolak. Akan
tetapi saya seorang perempuan Muslimah sementara kamu masih kafir. Jika kamu
mau masuk Islam maka itu menjadi mahar dan mas kawinku, saya tak meminta lebih
dari itu."
Abu Thalhah
kemudian memutuskan masuk Islam dan menikah dengan Ummu Sulaim hingga
dianugerahi seorang anak laki-laki yang berwajah tampan. Abu Thalhah
sangat mencintai anak pertamanya. Anak itu sudah mulai lincah tetapi sekali
waktu jatuh sakit. Dia merasa sangat sedih melihat kondisi anaknya sampai
membuat Abu Thalhah lemah dan tak bernafsu makan.
Anak
pertama yang sangat dicintai itu akhirnya meninggal dunia. Abu Thalhah
belum mengetahuinya karena masih berada di luar rumah. Si istri memandikan
mayatnya, mengkafani dan memberinya pewangi. Ummu Sulaim berpesan, "Tolong
jangan ada seorang pun yang memberitahu kejadian ini kepada suamiku. Biar saya
sendiri yang bicara kepadanya."
Abu Thalhah
pulang ke rumah dalam keadaan lelah lantaran tengah berpuasa. Dia bertanya kepada
istrinya, Ummu Sulaim, "Bagaimana keadaan anak kita?" Ummu Sulaim
menjawab datar, "Baik dan sudah tenang. Saya berharap dia sudah tidak
terbebani penyakit lagi." Mendengar hal itu Abu Thalhah bersyukur
dan senang. Si istri kemudian menyajikan makan malam. Abu Thalhah makan
dengan lahap. Dan si istri berdandan dan mereka berdua menghabiskan malam yang
indah.
Pagi
harinya, Abu Thalhah terlihat sudah mandi dan rapi. Ketika akan keluar
rumah, Ummu Sulaim menyapanya, "Wahai suamiku, kalau ada tetangga kita
yang meminjamimu sesuatu, kemudian kamu sudah memanfaatkannya dan dia ingin
mengambil barang yang dipinjamkan kepadamu, apakah kamu akan
mengembalikannya?"
Abu Thalhah menjawab, "Demi Allah, saya akan
mengembalikannya."
"Dengan suka rela?" Ummu Sulaim memastikan.
“Ya, dengan suka rela,” kata Abu Thalhah tegas.
Ummu Sulaim menuturkan, "Sesungguhnya Allah telah
meminjamkan kepadamu seorang anak. Dan kamu sudah terhibur dengan
keberadaannya. Sekarang Allah SWT sudah mengambilnya kembali, maka
bersabarlah."
Mendengar
musibah itu Abu Thalhah hanya bisa menahan emosi dan bersabar. Dia keluar
menuju masjid untuk shalat bersama Rasulullah. Setelah shalat dia menceritakan
kejadian itu kepada Nabi Saw lalu Nabi mendo’akannya, "Semoga Allah
memberkati kalian berdua dan malam-malam kalian."
Sufyan bin
Uyainah menceritakan ada seorang sahabat Anshar yang memberitahunya bahwa
keluarga Abu Thalhah dan Ummu Sulaim kemudian dikaruniai sembilan anak
dan semuanya hafal al-Qur'an.[1]
No comments:
Post a Comment