Thursday, February 27, 2014

Ini Putri Pamanku


Durrah binti Abu Lahab masuk Islam lalu dia berhijrah. Dia menjadi istri al-Harits bin Naufal bin al-Harits bin Abdul Muthalib dan mereka mempunyai anak Uqbah, al-Walid dan Abu Muslim.
Ketika berada di Madinah, banyak orang yang mencaci maki kedua orang-tuanya. Lalu dia datang menemui Rasulullah Saw dan mengadu, "Wahai Rasulullah, apakah ada anak orang kafir selain aku?"
Nabi Saw balik bertanya, "Kenapa?"
Durrah menjawab, "Penduduk Madinah menyakitiku dengan mencaci kedua orang-tuaku."
Rasulullah Saw berkata, "Di saat shalat dzuhur nanti, shalatlah di mana aku bisa melihatmu."
Kemudian setelah Nabi Saw selesai shalat dzuhur, beliau menengok ke arah Durrah lalu menghadap jama'ah dan berkata, "Jama'ah sekalian, apakah kalian punya nasab dan aku tidak punya nasab?"
Umar bin Khattab lalu menyahut, "Allah SWT akan marah pada orang yang telah membuatmu marah."
Lalu Rasulullah Saw berkata lagi, "Ini anak pamanku, maka janganlah seorang pun berkata kepadanya kecuali yang baik-baik."[1]

Hari Selempang Termasuk dari Keajaiban Tuhan Kami
Terkisah dari Aisyah r.a. bahwa seorang wanita budak yang hitam legam tinggal di satu kampung Arab, lalu mereka memerdekakannya. Dia berkata, "Salah satu anak perempuan mereka keluar dan memakai selempang merah dari tali kulit. Lalu anak itu menjatuhkannya dan tiba-tiba lewat seekor burung hantu datang menyambarnya. Burung hantu itu menyangka benda itu adalah daging.
Anak perempuan itu berucap, "Cari selempang itu." Namun mereka tidak berhasil menemukannya. Lalu mereka menuduh dan menyiksa wanita budak hitam. Mereka menggeledah sampai kemaluan wanita budak hitam. Demi Allah, saat aku masih bersama mereka, burung hantu itu datang lagi dan menjatuhkan pita itu di tengah-tengah mereka. Lalu aku berkata, Inilah yang kalian tuduhkan padaku, aku tidak ada urusan dengannya’," ujar wanita budak hitam.
Aisyah berkata, "Lalu dia datang menemui Rasulullah Saw dan masuk Islam. Dia mempunyai kemah atau rumah kecil di masjid. Dia menemuiku dan bercakap denganku. Saat dia di sampingku, dia selalu berkata, Hari selempang termasuk keajaiban Tuhan. Karena Dia telah menyelamatkanku dari negeri yang kafir. Aisyah pun bertanya wanita budak hitam, "Kenapa kau selalu mengatakan itu ketika duduk bersamaku?" Lalu dia menceritakan cerita di atas.[2] 

Dia Shalat dan Menangis
Dari Urwah bin Zubair r.a., dia bertutur, "Aku datang menemui Asma' binti Abu Bakar r.a. dan dia sedang shalat. Aku mendengar dia membaca ayat:
"Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari adzab neraka." (QS Ath-Thûr [52]: 27).
Lalu dia meminta perlindungan kepada-Nya. Ketika aku datang dia masih berdoa. Ketika aku bosan menunggu, aku pergi ke pasar, lalu aku kembali lagi dan dia terus mengulangi ayat itu sambil berdoa dalam shalatnya."[3]

Umumkan Pernikahan
Dari Khalid bin Dzakwan, dia mengisahkan bahwa al-Rabi' binti Mu'wadz bin Afra' bercerita, "Nabi Saw datang ketika aku menjadi pengantin. Lalu beliau duduk di tempat tidurku seperti kau duduk di depanku. Kemudian para budak memukul rebana dan menyebut-nyebut orang tua kami yang gugur pada perang Badar. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka berkata, Di tengah kita ada Nabi yang mengetahui apa yang terjadi besok. Lalu Rasulullah Saw bertutur, Tinggalkan bait yang itu, katakan bait-bait yang tadi."[4]
Dalam sebuah riwayat dari al-Rabi', dia berkata, "Rasulullah Saw menemuiku pada pagi hari di waktu aku menjadi pengantin. Aku bersama dua orang budak bernyanyi dan menyebutkan kebaikan orang-orang tua yang terbunuh pada perang Badar. Keduanya berkata, Di tengah kami ada Nabi yang mengetahui apa yang terjadi besok. Maka Rasulullah Saw bertutur, Bait yang ini jangan kalian ucapkan karena tidak ada yang mengetahui hari esok kecuali Allah."[5]
Dari Aisyah r.a. dikisahkan, Nabi Saw melintas di depan beberapa orang wanita Anshar dalam sebuah pesta perkawinan. Mereka berdendang:
Dia menghadiahinya seekor kambing
Dia berdehem di tempat penambatan unta
Dan suamimu di kampung badui
Kau tahu apa yang terjadi besok
Rasulullah Saw lalu mengingatkan, "Tidak ada yang mengetahui apa yang terjadi besok kecuali Allah SWT."
Dari Aisyah r.a., dia bercerita, Rasulullah Saw bertanya, "Apa yang dilakukan fulanah?" (anak yatim yang tinggal bersama Aisyah). Maka Aisyah menjawab, "Kami menghadiahkannya pada suaminya."
Lalu Nabi Saw kembali bertanya, "Apakah kalian mengutus seorang budak bersamanya untuk memukul rebana dan bernyanyi?"
Kemudian Aisyah bertanya balik, "Lalu dia akan mengucapkan apa?"
Rasulullah Saw menjawab, "Dia akan mengucapkan:
Kami datang, kami datang
Kami memberi salam pada kalian
Kalau tidak ada emas merah
Dia tidak tinggal di kampung kalian
Kalau tidak karena gandum coklat
Perawan kalian tidak akan gemuk[6]


[1]Majma’ al-Zawâid (9/258).
[2]Shahih al-Bukhari (439, 3835), Fath al-Bâri fi Shar Shahih al-Bukhari (1/636, 637).
[3]Al-Hilliyat (2/55).
[4]Al-Bukhari (5147).
[5]Ibn Majah (1897).
[6]Majma’ al-Zawâid (4/289).

No comments:

Post a Comment