Ahmad
bin al-Fadhl al-Balkhi bercerita, "Kedua mata Muhamad bin
Ismail al-Bukhari buta waktu dia kecil.” Lalu dalam mimpi, ibunya melihat
Nabi Ibrahim al-Khalil a.s. berkata, "Allah akan mengembalikan penglihatan
anakmu karena tangisan dan doamu yang banyak." Pagi harinya, Allah SWT telah mengembalikan penglihatannya.[1]
Kesembuhan Seorang Ibu yang
Lumpuh Berkat Doa Ahmad bin Hanbal
Seorang laki-laki meriwayatkan, "Aku mempunyai ibu yang lumpuh selama 20 tahun.” Lalu ibunya berpesan,
"Pergilah ke tempat Ahmad bin Hanbal dan mintalah agar dia mendoakan
aku."
Ketika laki-laki tiba di depan
rumahnya, Ahmad bin hanbal bertanya, "Siapa itu?"
Laki-laki itu menjawab, "Seorang dari kampung anu yang diminta oleh
ibunya yang lumpuh sejak lama agar aku memintamu berdoa kepada Allah untuk
kesembuhannya." Lalu laki-laki itu mendengar suara orang yang marah, "Kami
lebih berhak untuk kalian doakan."
Kemudian ketika laki-laki itu mau pulang, tiba-tiba keluar seorang nenek
dari dalam rumah Ahmad bin Hanbal dan bertanya, "Kau tadi yang aku ajak
bicara?"
Laki-laki itu menjawab, "Ya."
Nenek tersebut berkata, "Aku tadi meninggalkannya (Ahmad bin Hanbal)
sedang berdoa kepada Allah SWT."
Laki-laki itu berkata, "Aku segera pulang. Ketika sampai pintu
rumahku, ibuku keluar dengan berjalan.” Ibunya laki-laki itu mengucap, "Allah
SWT telah memberiku kesembuhan."
Doa Imam Malik
Dari al-Abbas bin Raziq al-Sulami, dia bertemu Imam Malik. Dia bercerita, "Seorang
wanita terkena penyakit beri-beri di perutnya dan terus bertambah parah.” Lalu
wanita itu menemui Imam malik dan memohon, "Wahai Abu Yahya, berdoalah
kepada Allah untukku." Kemudian Imam Malik berkata, "Kalau aku berada
di majlis maka berdirilah agar aku bisa melihatmu." Lantas wanita itu
datang menemui Imam Malik di majlis. Selanjutnya Imam Malik berkata kepada
murid-muridnya, "Wanita ini terkena musibah seperti yang kalian lihat. Dia
meminta bantuan kita, maka berdoalah kalian kepada Allah untuk
kesembuhannya." Dan Imam Malik berdoa, "Wahai Yang
Memiliki Pemberian, wahai Yang Maha Agung, wahai Yang tidak ada Tuhan selain
Engkau, sembuhkan wanita itu dan berilah dia kemudahan." Lalu perut wanita
itu kempis dan sembuh. Sehingga dia bisa berbicara dengan wanita kaumnya.[2]
Melihat Kembali
Dari
Syu'aib bin Mahraz, dia berkisah, "Pada zaman Muhamad bin
Sulaiman bin Ali bin Abdullah bin al-Abbas disebutkan kepadaku bahwa seorang
wanita yang semula buta, kembali melihat pada malam ke-24 bulan Ramadhan. Lalu aku menemuinya di rumah Musa al-Muhtasib di Basrah.”
Wanita itu berkata, "Duduklah sampai aku menemuimu." Lalu dia
keluar sambil mengetuk pintu dengan pipinya lantas mengeluarkan matanya
seakan-akan itu mata kijang dan dia tidak apa-apa. Syu’aib bertanya, "Ibu,
dengan apa kau berdoa kepada Allah SWT?" Wanita itu menjawab, "Aku
shalat pada permulaan malam di masjid kampungku sampai waktu sahur, lalu aku
shalat di masjid rumahku, lantas aku berdoa kepada Allah SWT, ‘Wahai Yang Menghilangkan
penyakit Ayub, wahai Yang Mmengasihi ketuaan Syu'aib, kembalikanlah
penglihatanku’." Lalu wanita itu mengaku, "Seakan-akan ada orang yang
mencopot mataku dan aku bisa melihat kembali."[3]
Allah SWT Memberinya Kemudahan
Sebagian mereka (laki-laki) berkata, "Aku memiliki seorang anak
perempuan dan kedua matanya putih karena penyakit cacar, hal itu membuat kami
resah. Lalu aku datang ke Abu al-Fadhl Yusuf bin Masrur, budak Najm al-Shairafi
dan aku menemukannya tengah tersesat dan dia meletakkan kepalanya antar dua
lengannya. Aku memberi salam kepadanya dan menceritakan kisahku.”
Lalu Abu al-Fadhl berkata, "Besok pada waktu seperti ini, bawa anak
itu ke sini." Laki-laki itu beranjak darinya lalu terdengar suara,
"Kamu tersesat." Kemudian suara itu berteriak kepada laki-laki itu,
"Jangan kau menggerak-gerakkannya dan jangan kau bawa dia ke sini. Allah akan
memberinya kesembuhan dengan cara yang dia tidak ketahui dan tidak dia rasakan."
Kemudian aku pulang ke rumah dan aku dapati anakku sedang tidur. Lalu aku
membangunkannya dan kedua matanya kubuka dan ternyata lebih indah dari
sebelumnya dan tidak ada penyakit lagi."[4]
No comments:
Post a Comment