Seorang wanita dari Hawazin bertamu kepada anak Abu Bakar. Lalu dia berdiri antara dua barisan dan dia mulai melongok Ibn Abu Bakar, lantas menunduk. Ketika Ibn Abu Bakar melihatnya dia berkata kepada teman-temannya, "Tidakkah kalian berdiri sehingga kalian mendengar keperluan wanita ini."
Kemudian wanita itu maju dan berucap, "Semoga Allah memberi kebaikan pada Amir. Aku datang dari tanah yang luas, turun
naik. Kesusahan telah memakan daging dan tulangku. Tinggallah aku, kurus kering. Aku telah mendatangi satu negeri yang aku
tidak kenal seorang pun di sana. Tidak ada kerabat yang menemukanku, tidak ada
keluarga yang mengenaliku. Lalu aku bertanya kepada orang-orang Arab Badui,
siapa yang bisa diharapkan pertolongannya, lantas
mereka mengirimku kepadamu dan aku datang menemuimu. Aku adalah seorang wanita
sebatang kara dan miskin. Orang sepertimu dapat menolak kemiskinan dan
menyingkirkan kesulitan. Kau bisa memperbaiki keadaanku atau kau tidak
mengembalikanku ke negeriku.”
Lalu Ibn Abu Bakar mengatakan, "Bahkan semua yang kau sebutkan tadi
akan dipenuhi.” Dan dia diberi 10.000 dirham dan ditambah sebuah kain untuk unta.[1]
Engkau yang Diharapkan
Dari
Abu Abdullah bin Ja'far al-Barqi, dia berkisah, "Aku melihat seorang wanita
di kampung badui. Saat itu datang hawa dingin dan memusnahkan tanaman
miliknya. Orang-orang datang untuk berbelasungkawa, lalu dia mengangkat tangannya
ke langit dan bermohon, ‘Ya Allah,
Engkau-lah yang diharapkan mengganti dengan yang lebih baik. Di tangan-Mu ada
ganti dari yang lenyap, maka lakukanlah untuk kami apa yang Kau ingin lakukan.
Karena rezeki kami ada pada-Mu dan harapan kami tercurah pada-Mu’."
Abu
Abdullah berkata, "Aku belum beranjak ketika datang seorang laki-laki yang
kaya raya, lalu dia diberitahu apa yang telah terjadi dan dia memberi 500 dinar
pada wanita itu."[2]
Wanita Ja'diyah
Abdullah
bin Thaman meriwayatkan, "Seorang wanita dari Yamamah yang dipanggil
Wahsyiah datang. Dia meminta uang untuk anaknya, saudaranya dan keluarganya
sebanyak 1.000 dinar. Lalu dia berhenti di depan Ya'kub bin Daud dan berkata:
Yang mengajarkan Taurat pada Musa
Yang menjaga rumah di tanah Haram
Dia
mengutus Ahmad sebagai Rasul di tengah-tengah kita
Lalu
dia mengajarkan kita yang halal dan yang haram
Kami
berjalan menuju Ya'kub selama satu bulan
Lalu
dia menyampaikan aku padanya pada awal bulan
Demi ayah dan ibumu, tolonglah aku
Demi paman dan bibiku, aku tidak menyingkirkannya
Setiap burung memberi kabar gembira akan keberhasilanku
Mengalir dari kanan dan kiriku.
Lalu
Ya'kub berujar, "Aku membenarkan syairmu." Lantas dia memberinya 1.000 dinar dan berpesan,
"Pergilah. Belikan sesuatu untuk keluargamu, anakmu dan berikan pada
mereka." Kemudian dia
melakukannya. Dia dan keluarganya berada dalam tanggungan Ya'kub sampai dia
meninggal.[3]
Upahnya Putih
Seorang
wanita tua yang berkulit hitam datang, lalu Abdullah bin Ja'far bertanya kepadanya, "Kenapa engkau?"
Wanita itu menjawab, "Aku seorang wanita yang miskin dan banyak
keperluan. Apakah ada roti untukku?"
Lalu Abdullah bin Ja'far berpesan kepada wakilnya, "Berikan apa yang
ada padamu." Saat itu dia membawa 80 dinar, maka dia berkata kepada
Abdullah bin Ja'far, "Kita ini sedang dalam perjalanan dan kita memerlukan
uang itu. Wanita tua hitam ini tidak mengenalmu. Cukuplah kau penuhi
kebutuhannya." Dan Abdullah bin Ja'far berkata, "Walaupun dia tidak
mengenalku, aku mengenal diriku. Kendati dia hitam, tetapi upahnya putih."[4]
No comments:
Post a Comment