Prolog
“Jika kalian
menolong-Ku, maka Aku akan menolongmu”
(HR Ahmad)
Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) adalah bagian dari visi dan misi Islam untuk
mengangkat kesejahteraan umat manusia. Risalah Islam adalah risalah
kesejahteraan. Sebab itu, dalam sebagian perjalanan hidupnya, sosok H. Ardju
Fahadaina telah bertekad dan berkhidmat (melaksanakan pengabdian) menunaikan
ZIS secara baik dan benar demi kemanfaatan dan kemaslahatan umat.
Sebuah tekad yang cukup berat. Namun, beliau percaya bahwa seberat apapun tekad
itu, tiada yang tidak mungkin (imposible
is nothing) untuk mewujudkannya asalkan benar-benar dilandasi oleh niat
yang tulus dan lurus serta keyakinan yang mantap kepada kehendak Allah Yang
Maha Kuasa. Termasuk harus diiringi oleh ikhtiar yang sungguh-sungguh, serta
dilandasi oleh keikhlasan dan kesabaran. Man
jadda wajada. Siapa bersungguh-sungguh, dia akan menuai keberhasilan. Man shabara zhafira. Siapa bersabar, dia
beruntung. Itulah nasihat dari para alim ulama dan kyai yang telah menjadi
prinsip dan nilai kerja H. Ardju Fahadaina dalam membesarkan usahanya bisnis
air minum berbasis syariah.
Niat beliau memang lurus dan tulus serta keyakinannya mantap dalam mewujudkan
tekad. Beliau juga selalu berikhtiar dengan kemampuan maksimalnya. Sebab,
ikhtiar merupakan Sunatullah yang memang wajib dikerjakan, disertai dengan
keikhlasan dan kesabaran. Segala usaha dan daya upaya telah dilaksanakan oleh beliau
melalui penunaian ZIS guna menolong para kaum dhuafa dalam berbagai program
pemberdayaan, pendayagunaan dan solusi perekonomian umat. Ini sesuai dengan
perintah Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya. “Jika kalian menolong-Ku, maka Aku
akan menolongmu.” Maksudnya, jika si Fulan membersihkan hartanya), maka Allah
SWT akan memberikan pertolongan (keberhasilan) kepada si Fulan. Mengingat hal
itu, sejak awal berbisnis, bahkan jauh sebelum menekuni bisnis secara mandiri, beliau sangat keukeuh dan taat menunaikan ZIS sebagai perintah Allah Maha Pemberi
Rezeqi. Berkat keistiqomahannya dalam mendirikan perintah tersebut, bisnis Haji
Ardju terus bertumbuh dan berkembang, nyaris tidak pernah mengenal krisis.
Allah Maha Penolong. Bersyukur, alhamdulillah, atas se-izin dan ridha-Nya,
serangkaian daya upaya Haji Ardju telah banyak memberikan kemanfaatan –baik
kalangan internal perusahaan yang dipimpinnya mapun umat Muslim yang ada di
sekitarnya. Kinerja dan performa usaha Haji ardju sudah cukup baik dan bagus,
meski harus terus ditingkatkan. Sebagai sosok pebisnis syariah, nama Haji Ardju
juga telah diakui dan dipercaya berbagai kalangan. Keberadaan usaha Haji Ardju melalui
berbagai program pemberdayaan dan pendayagunaan masyarakat pun telah
benar-benar dirasakan oleh umat.
Sebuah keberhasilan yang tidak boleh disikapi dengan perasaan berpuas diri
secara berlebihan. Sebab, perasaan berpuas diri secara berlebihan bisa menjadi
“musuh” untuk menjadi lebih besar. Good
is the enemy to great. Makanya, Hari Ardju secara kontinyu melakukan
perbaikan demi perbaikan, baik dalam rantai bisnis maupun dalam menegakkan
syariah. Proses perbaikan (transformasi) manajemen usahanya terus digulirkan
secara tiada kenal berhenti (transformation
of no return). Dengan demikian, setiap setiap langkah Haji Ardju akan
selalu memotivasi para karyawannya untuk berinovasi dan berkreasi serta beramal
tanpa kenal tapal batas. Semangat dan nilai-nilai yang unggul itulah yang
sebenarnya mampu menjadi “energi” dalam mengantarkan kemajuan dan masa depan Haji
Ardju dan lokomitf bisnisnya PT Ufia Tirta Mulia yang lebih baik dan
berpengharapan.
Berangkat dari modal yang cukup baik (keberhasilan) itulah, sebagai usha
bisnis berbasis syariah, PT Ufia Tirta Mulia terus belajar (learning organization) dan terus bekerja
keras untuk memperkuat internal manajemen (internal
management) terutama dalam meningkatkan mutu dan kualitas SDM. Termasuk
memperluas jaringan (networking) potensial yang memang belum tergali dan
terberdayakan secara lebih optimal.
Harapannya, PT Ufia Tirta Mulia kelak mampu tampil dalam persaiangan global
dan menjadi salah satu pemain besar dalam bisnis air minum dalam kemasan. Dengan
demikian, keberadaan dan eksistensinya benar-benar akan menjadi rahmat bagi
semesta alam (rahmatan lil-alamin)
serta bermaslahat bagi umat. Tentunya, atas se-izin dan ridha Allah SWT, tiada
yang tidak mungkin harapan itu dapat diwujudkan asalkan dilandasi oleh niat dan
keyakinan, serta ikhtiar yang sungguh-sungguh disertai keihklasan dan kesabaran
atas kehendak-Nya. (*)
No comments:
Post a Comment