Aisyah
r.a. berkata kepada Nabi Saw, "Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika
engkau menuruni sebuah lembah yang di sana ada sebuah pohon yang buahnya dapat
dimakan dan engkau temukan pohon yang buahnya tidak dapat dimakan. Di mana Engkau akan memberi minum untamu?" Rasulullah Saw
menjawab, "Di tempat yang belum pernah dipakai."[1]
Aisyah bermaksud bahwa Nabi Saw tidak menikahi perawan selain dirinya.
Ketika
Rasulullah Saw pergi dari Makkah menuju Madinah bersama Abu Bakar, Abu Bakar
membawa seluruh harta miliknya. Lalu datang Abu Quhafah (Ayah Abu Bakar) ke
rumah Abu Bakar. Abu Quhafah telah kehilangan penglihatannya. Dia berkata
kepada Asma', "Demi Allah, aku melihat Abu Bakar telah menyusahkan kalian
dengan harta dan dirinya." Asma' menjawab, "Tidak, dia telah
meninggalkan banyak kebaikan untuk kami." Lalu Asma' menuju ke batu-batu
di sudut rumah di mana Abu Bakar mengambil hartanya,
lalu dia menutupi batu-batu itu dengan pakaian. Kemudian mendatangi kakeknya
dan mengambil tangannya dan meletakkannya di atas pakaian dan berujar, "Dia meninggalkan ini untuk kami." Lalu kakeknya
menyentuh batu dari balik pakaian dan mengucap, "Kalau
dia meninggalkan ini untuk kalian, maka itu baik sekali." Asma' berkata,
"Demi Allah, ayahku tidak meninggalkan sedikit pun harta untuk kami."[2]
Wanita yang
Cerdas
Pada
suatu hari, al-Ma'mun marah kepada Abdullah bin Thahir. Lalu dia ingin membunuh
Ibnu Thahir, lantas datang surat dari temannya yang
hanya berisi salam dan di pinggirnya tertulis “..wahai Musa...”
Ibnu Thahir memikirkan surat itu tetapi dia tidak mengerti maksud surat itu.
Kemudian jariyahnya yang cerdas dan pandai berkata, "Yang dia maksud:
"Hai
Musa, sesungguhnya pembesar negeri sedang berunding tentang kamu untuk
membunuhmu." (QS Al-Qashash [28]: 20).
Dia
baru tersadar akan niat al-Ma'mun.[3]
Tidakkah Kau Memiliki Dosa?
Al-Asmu’i
berkata, seorang pencuri dibawa ke hadapan al-Manshur,[4]
lalu al-Manshur menyuruh untuk memotong tangannya. Lalu pencuri itu berkeluh-kesah:
Wahai
Amirul Mukminin, tanganku yang aku lindungi
Dengan
kain penutup-Mu dari cela yang mempermalukannya
Tidak
ada kebaikan di dunia dan kenikmatannya
Jika
tangan kiri dipisahkan dari tangan kanan
Al-Manshur
berkata, "Potonglah tangannya." Lalu ibu pencuri itu bertutur, "Temanku kala sendiri, sumber penghasilanku dan tumpuanku."
Lalu Khalifah berkata, "Teman yang paling buruk adalah temanmu, sumber
penghasilan yang paling buruk adalah sumber penghasilanmu dan tumpuan yang
paling buruk adalah tumpuanmu." Ibu pencuri itu menukas, "Wahai Amirul Mukminin, tidakkah kau punya dosa yang kau
minta ampunan dari Allah?" Khalifah menjawab, "Ada." Ibu itu bermohon, "Berikan dia padaku, dan jadikan dosa mencuri ini menjadi
dosa-dosamu yang kau mintakan ampun pada Allah?" Maka khalifah berkata, "Lepaskan dia."[5]
Wangi-wangian dan Syaitan-syaitan
Seorang
penyair melewati beberapa orang wanita, lalu dia terkagum-kagum pada mereka, kemudian dia berkata:
Sesungguhnya
wanita itu syaitan yang diciptakan untuk kita
Kami
berlindung pada Allah dari syaitan-syaitan
Lalu
seorang wanita di antara mereka menjawab:
Sesungguhnya
wanita itu wangi-wangian yang diciptakan untuk kalian
Bukankah
kalian semua menyukai wangi-wangian?[6]
No comments:
Post a Comment