Saturday, June 28, 2014

Dana Kapitasi BPJS Kesehatan Rp 27,6 M Belum Bisa Dicairkan

Dana kapitasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk 62 Puskesmas di Kab. Bandung masih tertahan dan belum bisa dicairkan.
Padahal, dana tersebut di antaranya untuk membayar jasa medis dokter dan tenaga kesehatan di Puskesmas maupun mendukung operasional Puskesmas.
“Dana kapitasi yang tertahan di bendahara Puskesmas bukan hanya terjadi di Kab. Bandung melainkan di seluruh Indonesia,” kata Kepala Dinkes Kab. Bandung, Achmad Kustijadi, ketika dihubungi, Kamis (26/6).
Menurut Achmad, jumlah dana kapitasi untuk 62 Puskesmas di Kab. Bandung setiap bulannya mencapai Rp 6,9 miliar. “Dana yang masih aman dan ditempatkan di rekening bendahara Puskesmas untuk bulan Januari sampai April sehingga jumlah seluruhnya hampir Rp 27,6 miliar,” katanya.
Dana kapitasi dari BPJS Kesehatan, kata Achmad, merupakan hak tiap Puskesmas yang diperhitungkan dari jumlah pemilik kartu Jamkesmas.
“Misalnya Puskesmas Dayeuhkolot memiliki 1.000 peserta Jamkesmas di wilayah kerjanya. Tiap peserta Jamkesmas mendapatkan Rp 6.000,- per bulan sehingga dana kapitasi selama sebulan untuk Puskesmas Dayeuhkolot adalah Rp 6 juta,” katanya.
Dengan perhitungan seperti itu, menurut Achmad, maka tiap Puskesmas akan mendapatkan dana kapitasi yang berbeda-beda tergantung jumlah peserta Jamkesmas yang ada di wilayah kerjanya.
“Penggunaan dana kapitasi sebesar 60 persen untuk jasa medis dan sisanya untuk pembelian obat, promosi kesehatan, dan dana operasional Puskesmas lainnya,” katanya.(www.pikiran-rakyat.com)

No comments:

Post a Comment